Kemenkes: Sampah Plastik Bahaya bagi Tubuh Manusia

Kemenkes mengungkapkan, mikroplastik yang ada dalam sampah plastik juga bisa membunuh tanaman dan hewan, serta berbahaya bagi tubuh manusia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Jan 2019, 13:00 WIB
Anak-anak bermain di pinggir aliran Kanal Banjir Barat yang tengah dipenuhi sampah, Jakarta, Senin (22/10). Sampah yang memenuhi aliran kanal pencegah banjir tersebut didominasi plastik dan limbah rumah tangga. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Agus Nurali mengatakan, plastik yang sulit terurai menimbulkan masalah di lingkungan. Di antaranya bakal ada penimbunan limbah, menyumbat saluran air, dan banjir yang mencemari lingkungan.

"Sampah plastik akan mempengaruhi kesehatan tubuh manusia kalau tertimbun di tanah atau air," ujar Imran di gedung Kemenkes, seperti dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Kamis (17/1/2019).

"Pecahan-pecahan limbah plastik itu berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika air dikonsumsi," tambahnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Dampak Mikroplastik

Warga melintas di pinggir Kali Pisang Batu yang dipenuhi sampah, Tarumajaya, Bekasi, Rabu (9/1). Tumpukan sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selain itu, dampak berbahaya juga akan terjadi pada tanaman di darat dan biota air. Imran mengatakan, mikroplastik yang terkandung dalam air bisa masuk ke dalam organ tubuh ikan. Sehingga, hewan tersebut tidak akan bertahan hidup lama dan berbahaya jika dikonsumsi manusia.

"Kalau mikroplastik kena panas matahari atau terbakar itu pun berbahaya bagi pernapasan. Kalau sampah plastik dibakar bisa menghasilkan zat karbon monoksida yang bahaya untuk kesehatan," ungkap Imran.

Walau belum ada penelitian tentang ambang batas kandungan mikroplastik yang berbahaya bagi makhluk hidup, masyarakat diimbau tetap mengurangi penggunaan plastik.

"Kalau bisa dibatasi, kita gunakan tas belanja sendiri supaya tidak menambah polusi," ujarnya.

Selain itu, salah satu cara lainnya adalah dengan membawa botol minum sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Menkes Nila Moeloek. Dalam beberapa kesempatan, dia juga mengajak masyarakat untuk membawa sendiri botol minumnya dan mengurangi limbah kemasan airm minum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya