Apple Batasi Perekrutan Karyawan Gara-Gara Penjualan iPhone Turun

Baru-baru ini, Apple disebut-sebut akan mengurangi perekrutan karyawannya di beberapa divisi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jan 2019, 11:00 WIB
Karyawan Apple (Sumber: Business Insider)

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan penjualan iPhone tak hanya berdampak pada penurunan jumlah produksi. Baru-baru ini, Apple disebut-sebut akan mengurangi perekrutan karyawannya di beberapa divisi.

Demikian disampaikan oleh sejumlah orang yang dekat dengan masalah tersebut.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Bloomberg, Minggu (20/1/2019), CEO Apple Tim Cook belum lama ini membuat pengumuman kepada para karyawan dalam meeting.

[bacajuga:Baca Juga](3871181 3870684 c)

Pengumuman ini diberikan sehari setelah Cook, menulis surat untuk investor tentang perjuangan Apple di Tiongkok baru-baru ini.

Dalam meeting bersama karyawan, Cook ditanya apakah perusahaan akan memberlakukan penghentian perekrutan karyawan.

Cook pun menjawab, hal tersebut bukanlah solusi. Meski begitu, menurut para karyawan yang mengikuti meeting tersebut, Cook mengatakan, beberapa divisi perlu mengurangi perekrutan karyawan.

Cook belum menentukan divisi mana saja yang harus mengurangi rekrutan karyawan. Namun menurutnya, divisi utama seperti tim kecerdasan buatan Apple perlu menambah karyawan agar performanya lebih kuat.

Cook juga menekankan, pentingnya sebuah divisi bagi masa depan Apple tidak diukur dengan jumlah karyawan yang direkrut.


Pertumbuhan Jumlah Karyawan Melambat

Karyawan duduk di area yang disebut kampus di pabrik Pegatron.(Bloomberg)

Juru bicara Apple tidak memberikan keterangan akan hal ini. Menurut data, Apple memang melakukan perekrutan dalam beberapa tahun terakhir, namun pertumbuhan jumlah karyawannya melambat dalam beberapa tahun terakhir.

Apple menambahkan sekitar 9.000 pekerja dalam fiskal terbaru dengan total 132.000 karyawan. Setahun sebelumnya, Apple menambah 7.000 karyawan.

Perlu diketahui, Bloomberg dalam laporannya menyebut, penurunan jumlah perekrutan karyawan ini tidak mempengaruhi rencana perusahaan untuk membuka kantor baru di Austin, Texas, ataupun Los Angeles.

Terkait pembicaraan Cook dengan karyawan, sejumlah pejabat senior di Apple mengadakan rapat terpisah dengan wakil presiden, direktur senior, dan manajer lainnya dalam kelompoknya.

Tujuan rapat tersebut untuk membahas apakah penurunan penjualan iPhone merupakan kesempatan untuk mengembangkan inovasi baru.


Pangkas 10 Persen Produksi iPhone

Ke-12 aplikasi ini tentunya tidak bisa ditemukan dan diunduh dari Apps Store, lantas, seperti apa wujud dari aplikasi top secret ini?

Apple berencana memangkas rencana produksi iPhone sebesar 10 persen untuk tiga tahun ke depan. Keputusan ini dipengaruhi oleh penjualan iPhone yang tak sesuai harapan pada 2018.

Sebelumnya, sumber terdekat dengan masalah ini menyebut, bulan lalu Apple meminta para pemasok untuk mengurangi jumlah produksi untuk bulan Januari sampai Maret.

Perlu diketahui, sudah dua kali dalam dua bulan terakhir, Apple memangkas produksi iPhone.

Dikutip dari Nikkei Asian Review via CNBC, Jumat (11/1/2019), sejumlah iPhone terbaru pun terdampak pemotongan produksi, antara lain adalah iPhone XS Max, XS, dan XR.

Dalam proposal yang telah direvisi, 10 persen dari volume yang dipangkas adalah antara 40-43 juta unit iPhone. Pemangkasan ini turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 47-48 juta unit.

Apple disebut-sebut mengalami dampak persaingan bisnis karena pasar smartphone kini makin matang. Selain itu, perusahaan AS ini juga terdampak perang dagang antara Tiongkok dengan AS. Padahal, saat ini Amerika belum menerapkan tarif impor tambahan untuk barang-barang buatan Tiongkok.

"Kami tidak melihat besarnya pelambatan ekonomi, khususnya di Tiongkok," kata CEO Apple Tim Cook dalam suratnya pada investor, saat mengumumkan pengurangan perkiraan pendapatan.

"Kami percaya, lingkungan ekonomi di Tiongkok lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan perang dagang dengan Amerika Serikat," ujar Cook memberi penjelasan.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya