Warga Bisa Jajal MRT Jakarta Secara Gratis Mulai 27 Februari

PT MRT Jakarta sedang menyusun prosedur pendaftaran masyarakat yang ingin mencoba MRT untuk menghindari penumpukan pengguna.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jan 2019, 13:35 WIB
Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Mulai 27 Februari 2019, masyarakat mulai bisa menjajal moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Selama masa uji coba tersebut, masyarakat tidak akan dikenai biaya alias gratis.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, pada 26 Februari, akan dilaksanakan rangkaian uji coba. Setelah itu, masyarakat umum mulai diperbolehkan untuk mencoba transportasi massal ini.

"Setelah tanggal 26 Februari. (Di 26 Februari) Itu kita ada emergency drill dulu, latihan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (‎17/1/2019).

Meski sudah dibuka untuk masyarakat, jumlah pengguna MRT ini masih dibatasi. Selain itu, masyarakat yang mau mencoba juga belum dikenai biaya atau gratis.

"Jadi, meskipun sudah bisa dicoba oleh masyarakat, tetapi masih kita batasi. Setelah itu, masyarakat bisa pakai, tetapi masih dalam jumlah yang terbatas, karena belum kita launching secara komersial, sampai nanti tanggal secara komersial. ‎Ini masih gratis," kata dia.

Selama masa uji coba untuk umum, nantinya akan ditentukan dari dan sampai stasiun mana saja yang bisa digunakan. Sementara untuk prosedur pendaftaran masyarakat untuk bisa mencoba MRT ini, masih disusun untuk menghindari penumpukan pengguna.

"Nanti prosedurnya masih kita susun, dan batas (jumlah masyarakat) masih kita tentuin, kemudian aksesnya dari stasiun mana dulu. Karena sequence kan kita buka. Ini belum langsung serempak 13 stasiun langsung full pelayanan, kan masih belum bayar, masih gratis, makanya kita atur dulu," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


MRT Tangerang Mulai Dibangun 2020

Rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia melintasi Terminal MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (16/1).MRT memasuki tahap ujicoba dari awal Januari hingga Maret 2019. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Rute Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan diperpanjang hingga ke Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Kerja sama dengan kota penyangga Ibu Kota menjadi modal agar masyarakat mau beralih menggunakan transportasi umum.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyambut baik rencana tersebut. Pihaknya pun sudah melakukan pembicaraan baik dengan Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Dia mengatakan dari perbincangan dengan pihak MRT, diketahui bahwa proses pembangunan akan direncanakan mulai tahun 2020. 

"Mudah-mudahan 2020 sudah dimulai proses groundbreaking. Kemarin saya tanya 'Pak kapan bangunnya?'. Pokoknya target maksimal 2020. Jawabannya itu," kata Airin, saat ditemui, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, pada Selasa, 8 Januari 2019.

Menurut dia, saat ini sedang dilakukan studi kelayakan alias feasibility study oleh pihak MRT. Diharapkan proses studi tersebut dapat berjalan lancar sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai target.

"Mudah-mudahan sekarang sudah dalam pra FS dan FS. Kita akan tunggu dari PT MRT yang lakukan pra FS dan FS. BPTJ sudah membolehkan, meminta untuk menggunakan LRT. Kita diskusi dengan Pak Bambang, silakan mau gunakan MRT atau LRT. Alhamdulillah sudah diperbolehkan oleh BPTJ, sehingga FS sudah dilakukan," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya