Rajin Kritik Erdogan, Turki Ingin Tangkap Bintang NBA

Kanter sering mengkritik Erdogan di Twitter dan dikenal mendukung Gullen.

oleh Thomas diperbarui 17 Jan 2019, 14:00 WIB
Center New York Knicks, Enes Kanter, kembali mengkritik Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam wawancara dengan New York Post, Sabtu (4/11/2017). (CBS Sport)

Liputan6.com, Jakarta Kisruh antara bintang NBA Enes Kanter dengan pemerintahan Turki rezim Recep Tayyip Erdogan semakin berkepanjangan. Pemerintah Turki dikabarkan ingin segera menangkap pemain New York Knicks tersebut.

Seperti dilaporkan Wall Street Journal dan AP, Jaksa di Turki akan menerbitkan surat perintah penangkatan internasional untuk Kanter. Pemain NBA itu dituding terlibat dalam upaya pemberontakan pada tahun 2016 yang nyaris melengserkan Erdogan. 

Kanter dituduh ikut organisasi teroris pimpinan ulama Fethullah Gulen, yang merupakan oposisi Erdogan. Organisasi tersebut dianggap merupakan motor upaya kudeta 2016.

Eks pemain Oklahoma City Thunder itu memang mengakui secara terbuka merupakan penggemar dan pengikut Gullen. Namun baik Kanter maupun Gulen sama-sama membantah terlibat dalam upaya kudeta.

Selain surat penangkapan, pemerintah Turki juga telah menyiapkan permintaan ekstradisi untuk pemain yang masuk NBA tahun 2011 tersebut.

Kanter memang selama ini kerap mengkritik Erdogan lewat media sosial. Bahkan Kanter pernah menyebut Erdogan dengan Hitler abad ini.

 


Takut Dibunuh

Center New York Knicks Enes Kanter (kiri) dijaga penggawa Phoenix Suns TJ Warren pada laga NBA di Talking Stick Resort Arena, Jumat (26/1/2018) atau Sabtu (27/1/2018) WIB. (AP Photo/Rick Scuteri)

Akibat diburu pemerintah Turki, Kanter terpaksa batal ikut saat Knicks melawan Washington Wizards pada NBA Global Games yang digelar di London, Inggris pertengahan Januari ini. Kanter memilih absen karena takut dibunuh oleh mata-mata Turki di London.

Rencana pemerintah Turki menangkap dan mengekstradisi ditanggapi santai oleh Kanter. "Pemerintah Turki TIDAK BISA menyajikan satu bukti pun atas kesalahan saya," kata Kanter di Twitter.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya