Liputan6.com, Nanaimo - Miliarder Brendan Kennedy menjadi terkenal karena investasinya di dunia ganja. Produknya laku berkat beberapa bagian dunia yang mulai mengizinkan ganja untuk tujuan pengobatan dan rekreatif.
Meski meraup untung lewat bisnis ganja, Kennedy ternyata tidak memakai ganja. Ketika muda pun ia tidak menyukainya, meski kakak-kakaknya merokok ganja.
Baca Juga
Advertisement
"Saya adalah anak yang paling pendiam di antara kami," ujar Kennedy seperti dilansir Fortune.
Perjalanan Kennedy tidaklah mulus. Industri ganja yang tergolong baru membuatnya kesulitan mencari uang, bahkan ia sempat mencari-cari uang kembalian demi mengumpulkan uang.
Kekayaannya saat ini ditaksir USD 2,4 miliar atau Rp 34 triliun (USD 1 = Rp 14.174). Perusahaannya, Tilray, menjadi salah satu saham yang terpopuler di tahun 2018 ketika melakukan IPO di Nasdaq.
Tahun lalu, perusahaan tercatat mendapat untung 315 persen dan meningkatkan valuasinya menjadi USD 9 miliar. Tilray memiliki basis di Kanada yang sudah melegalkan ganja, meski pemiliknya orang Amerika Serikat (AS).
Hingga kini, baru 33 negara bagian AS, termasuk District of Columbia, yang melegalkan ganja. Itu pun tidak keseluruhan, ada negara bagian yang membolehkan hanya untuk pengobatan. Beruntung bagi bagi bisnis ini, karena Presiden Donald Trump condong mendukung.
Menurut prediksi Arcview Market Research dan BDS Analytics, penjualan ganja legal di AS akan bertambah dua kali lipat dari USD 10,5 miliar (Rp 21,2 triliun) di tahun 2018 menjadi USD 22,2 miliar (Rp 314,6 triliun) di tahun 2020 dan USD 31,6 miliar (Rp 447,8 triliun) di seluruh dunia.
Kaya Raya dari Permen Karet, Miliarder Ini Kini Berbisnis Ganja
Keluarga Wrigley yang terkenal lewat bisnis permen karet Wrigley mulai menapaki sektor bisnis terbaru, yaitu bisnis ganja. Yang dipilih adalah bisnis ganja medis di bawah Surterra Wellness.
Dilansir Yahoo! Finance, miliarder William Wrigley, Jr. II menanamkan investasi sebesar USD 65 juta kepada Surterra Wellness yang bergerak di ganja untuk keperluan medis.
Langkah ini diambil Wrigley setelah menjual bisnis permen karet Wrigley yang dibangun kakek buyutnya pada satu dekade lalu. Ia pun menjadi Chairman di Dewan Direksi Surterra.
"Saya bersemangat bergabung ke tim Surterra dan membantu mendorong misi mereka untuk membangun bisnis kesehatan ganja terbaik," ucapnya seperti dikutip dari situs Surterra.
Surterra baru memiliki cabang di Florida dan Texas, dan menariknya dua negara bagian tersebut justru terkenal konservatif. Wrigley menjelaskan berubah pikiran saat memahami keuntungan ganja dalam bidang medis.
Wrigley masih belum mau berinvestasi di pasar ganja di sektor rekreasi. Tetapi ia sedang mengawasi perkembangan industri ini. Menurut Forbes, total kekayaan Wrigley saat ini ditaksir mencapai USD 2,9 miliar.
Saat ini, ganja untuk kebutuhan medis sudah legal di tiga puluh negara bagian di Amerika Serikat (AS). Namun, ada negara bagian yang melarang pemakaian ganja untuk kebutuhan hiburan walau membolehkan untuk medis, contohnya Pennsylvania, Hawaii, dan Florida.
Advertisement