Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan menghadiri debat pertama capres cawapres. Apakah ketidakhadiran SBY ini terkait dengan video berdurasi 37 detik yang beredar di media sosial?
Pada video itu, SBY tidak dipedulikan oleh Wakil Dubes Rusia yang sedang menyapa Prabowo Subianto. Peristiwa tersebut terjadi saat Prabowo ingin menyampaikan pidato kebangsaan di JCC, Senayan pada Senin 14 Januari 2019 lalu.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membantah ketidakhadiran SBY karena kecewa. Dia pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada saat video tersebut direkam.
"Ditinggal bagaimana orang kita becanda di jalan, santai-santai saja. Enggak ada sama sekali (tak hadir karena dicuekin). Jadi peristiwa itu bukan ditinggal. Lihat kita harus memahami bahwa itu kan Wakil Duta Besar Rusia, yang memang sudah janjian dengan Mas Prabowo dan diundang langsung," kata Ferdinand di Media Center BPN, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).
"Dalam pertemanan seperti ini tidak ada semua pembicaraan beliau dengan diplomat tersebut ingin didengar oleh orang lain jdi sempat menyingkir sebentar, jadi bukan ditinggal," sambung dia.
Dia pun mengungkapkan, ketika berada dalam ruangan antara SBY, Prabowo dan Wakil Dubes Rusia itu asyik berbincang hingga sesekali tertawa.
"Sama juga, semua pasti akan begitu. Saya juga begitu kalau kedatangan teman, pembicaraan saya tidak ingin didengar oleh siapa pun tentu saja akan menghindar jadi bukan ditinggalkan atau dicuekin. Faktanya sehabis ngobrol sedikit itu ramai-ramai lagi di dalam, di hallding itu kan kita tertawa bercerita, tidak ada yang kesannya merasa ditinggal atau apa," kata Ferdinand.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Diperhitungkan
Dia pun menegaskan, ketidakhadiran SBY bukan karena terkait video yang beredar di jagat dunia maya yakni didiami oleh Wakil Dubes Rusia. Ketidakhadiran SBY karena memang sudah diperhitungkan sejak awal.
"Pak SBY itu kan orang yang sangat memperhitungkan segala sesuatu, dia memperhitungkan tepat beliau hadir atau tidak, berguna atau tidak. Jadi beliau merasa untuk saat ini tidak begitu penting untuk hadir di sana itu yang pertama," kata Ferdinand.
Menurut dia, SBY ingin memberikan kesempatan kepada yang lain untuk hadir di debat. Terlebih, lanjut dia, butuh pengamanan lebih ketika SBY datang.
"Kalau Pak SBY datang kan butuh koordinasi keamanan, apalagi segala macam, karena kan beliau VVIP di negara ini. Jadi beliau juga tidak ingin menambah pekerjaan aparat juga untuk pengamanan, Pak SBY itu luar biasa loh memikirkan sejauh itu. Jadi beliau memutuskan untuk menyaksikan di rumah saja debatnya," lanjut dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan tidak akan hadir pada debat pertama capres-cawapres. Nantinya, SBY sapaan akrabnya hanya akan menyaksikan lewat televisi saja.
"Pak SBY ini pertama tidak ada jadwal untuk datang ke rumah Pak Prabowo. Kedua, juga tidak ada jadwal untuk hadir di ruang debat di Bidakara yah. Jadi beliau akan ada di kediaman menyaksikan dari televisi saja siaran langsungnya debatnya nanti seperti apa. Jadi Pak SBY dipastikan tidak hadir di ruang debat maupun di Kertanegara untuk ketemu Pak Prabowo," kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Media Center BPN, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).
Advertisement