Liputan6.com, Jakarta - Online-printing platform Printerous mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga lebih dari 300 persen pada 2018.
Dengan pencapaian tersebut, startup lokal ini menargetkan untuk fokus pada pasar business-to-business (B2B) dan ekspansi bisnis ke Asia Tenggara pada tahun ini.
Kevin Osmond, founder dan CEO Printerous, menyatakan bahwa transaksi yang terjadi didominasi oleh segmen B2B. Transaksi untuk B2B menyumbang 98 persen dari jumlah transaksi yang terjadi.
Produk-produk utama yang ditawarkan Printerous untuk segmen B2B adalah packaging, marketing material, dan kebutuhan kantor.
Baca Juga
Advertisement
“Tingginya kebutuhan mencetak di segmen B2B memantapkan kami untuk terus berinovasi di kedua solusi utama, yakni e-commerce dan e-procurement,” kata Kevin melalui keterangan resminya, Kamis (17/1/2018).
E-commerce Printerous sendiri saat ini hadir untuk melayani berbagai kebutuhan mencetak bagi usaha mikro dan usaha kecil. Beberapa keunggulan platform ini adalah adanya template design gratis, penghitungan harga secara real time, dan berbagai pilihan spesifikasi bahan.
Sementara solusi e-procurement dihadirkan oleh Printerous dalam fitur Pro Accounts. Fitur yang muncul sejak 2017 ini membidik usaha menengah dan korporat yang memiliki kebutuhan mencetak rutin.
Fitur ini diklaim memudahkan untuk pendistribusian barang hasil cetakan ke berbagai daerah dalam skala nasional.
Target ke depan, Kevin dan tim memastikan platform ini dapat membantu pelaku usaha dalam urusan mencetak dengan menghadirkan fitur-fitur yang memudahkan.
“Saat ini yang menjadi fokus utama kami adalah memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan platform digital,” ucap Kevin menambahkan.
Dua Poin Utama
Pada 2019, terdapat dua poin utama yang ingin diwujudkan Printerous. Pertama, yakni mengembangkan skala bisnis melalui dua jalur, akuisisi dan retensi pelanggan.
Kedua, Printerous berencana untuk melakukan ekspansi ke Asia Tenggara pada 2019. Pertimbangan ini berdasarkan adanya potensi bisnis yang menjanjikan di negara-negara Asia Tenggara dengan model ekonomi serupa.
“Kami ingin membantu lebih banyak lagi pelaku usaha, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” tandas Kevin.
Saat ini, Printerous telah memiliki lebih dari 15.000 pengguna dan melayani pesanan di 20 kota di Indonesia.
Ekspansi bisnis yang dilakukan Printerous tidak hanya dicapai dengan menggenjot volume penjualan, tetapi juga memberikan edukasi kepada para pelaku usaha dalam bentuk seminar, workshop, dan pelatihan.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement