Mengenal Knives Out, Gim yang Kalahkan Pamor PUBG

Gim Knives Out kini dilaporkan bisa mengalahkan kepopuleran PUBG dan Fortnite.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Jan 2019, 18:00 WIB
Gim Knives Out (sumber: Google Play)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut awal 2019, sebuah laporan dari Sensor Tower mengungkap hal menarik. Kepopuleran PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) dan Fortnite ternyata masih kalah dari gim berjudul Knives Out.

Menurut laporan Sensor Tower, Kamis (17/1/2019), Knives Out berhasil meraup US$ 465 juta (Rp 6,5 triliun) dari seluruh dunia. Sementara Fortnite hanya memperoleh US$ 455 juta (Rp 6,4 triliun) dari sistem operasi iOS.

Meski tidak mengungkap pendapatan PUBG Mobile, Knives Out disebut mendapat penghasilan yang lebih dari gim tersebut. Lantas sebenarnya seperti apa gim ini?

Secara garis besar, gim ini mengusung genre yang sama dengan PUBG Mobile dan Fortnite, yakni battle royale. Gim ini dikembangkan oleh pengembang asal Tiongkok, NetEase, dan rilis pada 2017.

Bagi kamu yang pernah memainkan Rules of Survival, nama NetEase mungkin sudah tidak asing. Alasannya, pengembang asal Tiongkok itu juga merupakan pencipta Rules of Survival. 

Gameplay yang ditawarkan pun serupa, sehingga gim ini kerap disebut sebagai tiruan PUBG. Pemain hanya perlu menjadi satu-satunya yang bertahan hidup untuk dapat memenangkan pertarungan melawan 99 orang lain.

Gim ini dilaporkan begitu populer di Jepang. Oleh sebab itu, hampir 80 persen pendapatan Knives Out berasal dari gamer Jepang.

Laporan mencatat rata-rata gamer Jepang menghabiskan US$ 370 atau sekitar Rp 5,2 juta untuk bermain Knives Out sepanjang 2018. Jumlah itu sudah termasuk penjualan di platform iOS dan Android.

Kepopuleran gim ini di Jepang membuat pengembang meluncurkan peta baru bernama Tokyo Royale.

Sesuai namanya, peta ini mengambil lokasi di Jepang dengan sejumlah bangunan ikonik, seperti Tokyo Tower hingga jalanan Akibahara.


Perubahan Mobile Gaming di 2019

Mobile Legends dikonfirmasi jadi salah satu judul gim esports yang dipertandingkan di SEA Games 2019. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Pada 2019, gim mobile diprediksi akan menjadi industri yang menarik dan imersif. Berdasarkan laporan Newzoo, gim bergenre FPS, MOBA, dan RPG bernuansa kompetitif akan menjadi fokus pengembang.

Sebagai daerah paling menjanjikan di dunia, gim mobile seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Heartstone bakal semakin diminati gamer di Asia Tenggara.

Salah satu alasannya adalah kesempatan untuk dapat unjuk kemampuan di ajang olah raga besar seperti SEA Games, Asian Games, hingga mungkin Olimpiade.

Sementara itu, gim Vainglory (VG) dan Arena of Valor diprediksi bakal menghadapi tahun yang berat karena secara perlahan mulai ditinggal pemain setianya.

 


Peta Baru dan Zombie Mode Hadir di PUBG Mobile, Kapan?

PUBG Mobile bakal kehadiran zombie mode di update terbarunya, kapan? (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sesuai janji, PUBG Mobile bakal kedatangan konten zombie mode lewat update gim versi 0.10.5 yang bakal dirilis dalam waktu dekat ini.

Akhir tahun lalu, Tencent mengumumkan mereka bermitra dengan Capcom untuk menghadirkan zombie mode yang diadopsi dari gim Resident Evil 2.

Meski kedua perusahaan masih tutup mulut bakal seperti apa zombie mode dan ukuran peta yang digunakan, berbagai bocoran informasi tersebut sudah marak bermunculan di internet.

Di dalam zombie modegamer harus bekerja sama dengan pemain PUBG Mobile lainnya untuk memberantas zombie yang muncul di peta, sebagaimana dikutip dari laman NDTV.

Bedanya, peta zombie mode ini akan memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang dari ukuran peta Erangel, Vikendi, dan Miramar yang sudah ada di PUBG Mobile saat ini.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya