Solusi dari Ma'ruf Amin untuk Masalah Terorisme di Tanah Air

Pasangan calon nomor urut 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin memiliki pendapat berbeda dengan lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal penyebab dan penanganan terorisme.

oleh Delvira HutabaratLizsa EgehamMuhammad Radityo PriyasmoroAdy Anugrahadi diperbarui 17 Jan 2019, 21:29 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin memiliki pendapat berbeda dengan lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal penyebab dan penanganan terorisme. Ma'ruf Amin menilai, terorisme muncul tidak selalu karena ketidakadilan di negeri ini.

Ma'ruf Amin mengatakan, ada dua penyebab seseorang menjadi teroris. Pertama karena terpapar ajaran radikal dan kedua, terkait faktor ekonomi.

Oleh karena itu, deradikalisasi bisa dilakukan dengan memberikan doktrin terkait ajaran agama yang benar ketika penyebabnya adalah terpapar ajaran radikal.

"Jika penyebabnya karena faktor ekonomi, sosial dan lainnya, maka pendekatannya adalah melalui memberikan lapangan kerja dan santunan agar bisa mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Jadi yang harus kita kaji betul mengapa dia jadi radikal," kata Ma'ruf Amin, dalam debat capres cawapres, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Mendengar hal itu, Prabowo tetap berpendapat, perbaikan faktor ekonomi dan peningkatan keamanan dapat memberantas terorisme.

"Negara kita harus kuat kita harus swasembada pangan, energi, air, dan angkatan kita harus kuat, polisi harus kuat, intelejen harus kuat, harus mendetekasi tanpa menunggu. Saya akan meningkatkan investasi di polisi, intelijen dan angkatan kita. Saya tidak tahu salah siapa, mungkin banyak pemerintah," kata Prabowo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya