Kasus Novel Baswedan Absen di Debat Pilpres, Muncul di Konferensi Pers

Dalam paparannya, Sudirman menyebut bahwa periode pemerintahan saat ini, korupsi, penegakan hukum, terorisme dan HAM menunjukan tanda mencemaskan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Jan 2019, 22:57 WIB
Novel Baswedan bersama Wadah Pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan terhadap dirinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). Penyidik senior KPK itu diserang dengan air keras pada 500 hari lalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan absen di materi debat Pilpres 2019.

Namun, hal itu menyeruak di luar arena perdebatan dan muncul di konferensi pers yang menghadirkan badan pemenangan kedua kubu.

Adalah Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, yang menyebutkan hal itu. Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019), mantan Menteri ESDM ini menyinggung kinerja penegakan hukum dan HAM di era Jokowi-JK.

Dalam paparannya, Sudirman menyebut bahwa periode pemerintahan saat ini, korupsi, penegakan hukum, terorisme dan HAM menunjukan tanda mencemaskan.

"Ada 4 kepala lembaga negara ditangkap, ratusan pejabat publik tertangkap tangan, 4 tahun memperkuat KPK kok tidak terjadi, bahkan diperlemah, terakhir serangan terhadap Novel Baswedan," kata Sudirman.

Sementara Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi-Ma'ruf menebarkan semangat optimisme yang sudah dibangun 4 tahun masa kepemimpinan.

"Ini menjadi pondasi kemajuan Indonesia," ujar Erick Thohir.

Erick juga memaparkan bagaimanan sikap KH Ma'ruf Amin yang sangat mumpuni dalam memberikan solusi pemberantasan terorisme.

"Alhamdulliulah sebagai seorang kiai besar, jawaban beliau jawaban yang sangat positif," ujar Erick.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya