Bersyukur Kalah Pilkada DKI, Ahok: Jika Terpilih Aku Semakin Arogan dan Kasar

Ahok menyatakan lebih memilih ditahan selama dua tahun di Mako Brimob, daripada harus menjalani tugas sebagai orang nomor satu di Ibu Kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2019, 11:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ketika menunggu pemeriksaan di ruang tunggu KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Ahok memenuhi panggilan KPK terkait pemberian keterangan soal perkara pembelian lahan RS Sumber Waras (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok mengaku bersyukur tidak terpilih pada Pilkada DKI tahun 2017. Hal itu disampaikannya melalui sepucuk surat yang dia unggah ke dalam akun instagram resminya pada Kamis, 17 Januari 2019 malam.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob, saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017," tulis Ahok seperti yang dikutip Liputan6.com, Jumat (18/1/2019).

Dia menyebut, jika kembali terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, dia hanya akan menguasai balai kota saja, tetapi tidak dengan dirinya sendiri.

"Jika saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai balai kota saja, tetapi saya di sini (Mako Brimob) belajar menguasai diri seumur hidup saya," lanjutnya menuliskan.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, Ahok menyatakan lebih memilih ditahan selama dua tahun di Mako Brimob, daripada harus menjalani tugas sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Menurutnya, menjadi seorang gubernur hanya akan membuatnya menyakiti hati orang lain.

"Saya ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar dua tahun (liburan remisi 3,5 bulan) untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," katanya menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dimana Ahok Akan Tinggal?

Ahok akan menghirup udara bebas delapan hari lagi, tepatnya 24 Januari 2019. Mantan suami Veronica Tan itu akan bebas murni dari Mako Brimob setelah dipenjara dua tahun atas kasus penistaan agama.

Muncul pertanyaan apa yang akan dilakukan Ahok setelah bebas nanti, termasuk di mana ia akan tinggal. Ketua DPRD DKI Prasetio Edy Marsudi menyatakan, Ahok akan tinggal di pusat Jakarta, tidak lagi di rumah yang sebelumnya ditempati di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

"Bukan di sana (Pluit) lagi, di Jakarta lah, pusat Jakarta. Enggak perlu dibeberkan persisnya," kata politikus PDIP itu kepada Liputan6.com, Rabu (16/1/2019).

Mantan Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017 itu meminta warga atau pendukung bersabar dan menghargai privasi Ahok. Sehingga tidak perlu mencari atau mendatangi kediaman Ahok nanti.

"Kasihlah privasi, hargai," ucap dia.

Dia menyatakan, Ahok tidak akan tinggal di rumah lamanya lantaran sudah resmi bercerai dengan Veronica Tan. "Sudah pisah, sudah cerai kan," tegas Prasetio.

 

Reporter: Rifqi Aufal Sutisna

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya