Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB (Tuan Guru Bajang) Zainul Majdi menilai tudingan adanya kriminalisasi terhadap ulama di era pemerintahan Jokowi tidak berdasar.
TGB pun menyoroti, salah satu isu kriminalisasi yang sering dihembuskan yaitu kasus hukum yang dialami pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Terkait hal itu, TGB mencoba membandingkan apa yang dialami Rizieq saat ini, dengan di masa era pemerintahan sebelumnya.
Advertisement
TGB mengakui, di era Jokowi, Rizieq Shihab memang sempat menyandang status tersangka. Namun demikian, status itu kemudian gugur karena penyelidikan terhadap kasus yang dialami dihentikan alias SP3.
Namun di era sebelumnya, Rizieq tak hanya menjadi tersangka, bahkan dijebloskan ke dalam penjara.
"Di masa sebelum Pak Jokowi (Presiden), Habib Rizieq tidak hanya ditersangkakan. Bahkan beliau diterdakwakan, diadili dan menghabiskan waktu dipenjara sampai beliau bebas," kata TGB dalam ceramahnya di hadapan jemaah Nahdlatul Wathan di Lombok, 14 Januari 2019.
Soal beda penanganan hukum terhadap Rizieq ini, TGB pun mempertanyakan, mengapa di era Presiden SBY, tidak ada yang menyebut tindakan pemerintah saat itu sebagai kriminalisasi terhadap ulama.
"Kenapa pada waktu itu tidak ada yang mengatakan kriminalisasi ulama? Apakah masih tidur seperti Ashabul Kahfi, dan sekarang baru bangun? Kemana anda dulu ketika beliau dipenjara? Kenapa anda tidak mengatakan ada kriminalisasi ulama, sebelum pemerintahan Pak Jokowi?," kata TGB.
Ashabul kahfi merupakan kisah tujuh pemuda yang tertidur lelap di gua selama 309 tahun setelah lari dari kejaran Raja Dikyanus yang kejam. Kisah ini terjadi sebelum zaman Nabi Muhammad SAW.
Atas dasar itu, TGB menilai adanya pihak yang menyebut terjadi kriminalisasi terhadap Rizieq Shihab saat ini bertujuan untuk menyerang Presiden Jokowi yang kembali maju sebagai capres di Pilpres 2019.
"Ini artinya apa? Suara-suara yang menggunakan nama beliau sebagai kriminalisasi ulama, semata-mata itu suara yang tidak suka dengan Presiden Jokowi," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bebas Jalankan Keyakinan
Tak hanya soal kriminalisasi ulama, TGB juga menampik isu bahwa umat islam di era Jokowi sulit menjalankan keyakinannya.
TGB justru menganggap umat Islam di Indonesia merupakan yang paling bebas menjalankan keyakinannya di banding negara mayoritas muslim lainnya.
"Apakah ngaji susah? Sembayang susah? Bila dibandingkan dengan negara di Timur Tengah. Ibadah di Indonesia jauh lebih bebas. Di kita, untuk menjadi khotib, tinggal tunjuk, bisa langsung bisa naik mimbar, sedang di Mesir, harus ada izin," kata dia.
Advertisement