Liputan6.com, Tahuna - Pembangunan Palapa Ring Tengah telah rampung pada akhir 2018, dan mulai beroperasi pada awal tahun ini. Saat ini, dua operator telekomunikasi yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan Lintasarta sudah memanfaatkan jaringan serat optik tersebut.
"Telkom dan Lintasarta sudah memanfaatkan Palapa Ring Tengah. Untuk Lintasarta, jaringannya dipakai untuk KPP (Kantor Pelayanan Pajak Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara)," ungkap Rudiantara saat ditemui di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tahuna, Jumat (18/1/2019).
Rudiantara optimistis akan semakin banyak operator telekomunikasi yang akan turut memanfaatkan Palapa Ring Tengah.
Baca Juga
Advertisement
"Sekarang memang masih dua operator karena memang juga masih baru. Namun, semakin lama pasti semakin banyak," tuturnya.
Selain Telkom dan Lintasarta, sejauh ini operator lain yang dilaporkan tertarik adalah PT. Indonesia Comnet Plus (Icon+). Namun, belum diketahui tentang waktu pengoperasian layanan Icon+ menggunakan Palapa Ring Tengah.
Rudiantara pun menegaskan akan memberikan banyak potongan harga untuk operator yang ingin memanfaatkan Palapa Ring Tengah.
Ia berharap dengan semakin banyak operator yang tertarik membangun jaringan mereka, maka akan membantu pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
"Pemerintah nanti akan memberikan diskon. Hal ini agar biaya operasi operator menjadi rendah, sehingga dengan begitu kami berharap tarifnya (internet) bisa sama di semua wilayah Indonesia," jelasnya.
Proyek Palapa Ring
Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik, yang bertujuan menghadirkan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
Proyek pembangunannya diprediksi rampung pada pertengahan tahun ini, begitu Palapa Ring Timur selesai. Saat ini, pembangunan Palapa Ring Timur baru mencapai 89,57 persen.
Palapa Ring Tengah sendiri dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, yang terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km dan 1.787,06 km kabel laut. Proyek ini memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps.
Titik lokasi yang dilalui Palapa Ring Tengah merupakan jalur bebas gempa. Paket ini dikerjakan PT LEN Telekomunikasi Indonesia, yang memulai kontrak pada 4 Maret 2016.
Sebelum Palapa Ring Tengah, paket Barat lebih dahulu selesai dibangun. Pembangunan proyek Palapa Ring Barat dikerjakan oleh PT Palapa Ring Barat yang memulai kontrak pada 29 Februari 2016.
Sementara itu, pembangunan paket Timur dikerjakan oleh PT Palapa Timur Telematika, yang memulai kontrak pada 29 September 2016.
Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Palapa Ring adalah proyek KPBU dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment.
Skema availability payment diprakarsai oleh Kemenkeu dan sumber dana proyek ini dari USO. Dana USO berasal dari kontribusi 1,25 persen pendapatan operator layanan telekomunikasi.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement