Liputan6.com, Kupang- DS (14) siswi kelas 2 salah satu SMPN di Kabupaten Kupang menjadi korban pemerkosaan pada Februari 2018. Akibatnya, gadis lugu itu mengandung dan kini sudah melahirkan bayi perempuan berusia dua bulan. Dia mengaku diperkosa pria bernama Aner Sabu mahasiswa salah satu universitas negeri di Kupang.
Dari pengakuan korban, Liputan6.com melakukan penelusuran di berbagai kampus. Hasil penelusuran terungkap jika Aner Sabu merupakan mahasiswa aktif semester tiga di Universitas Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani).
Direktur Politeknik Negeri Kupang, Ir. Thomas Lapenangga, MS berjanji akan memberi sanksi tegas.
"Besok saya akan kumpulkan teman-teman yang memiliki kepentingan untuk segera mengeluarkan surat Drop Out (DO). Dan teman-teman wartawan bisa kembali mendapatkan informasi terkait dengan surat keputusan yang kami keluarkan untuk persoalan tersebut," tegas Thomas kepada Liputan6.com, Jumat (18/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, kejadian oknum dosen berselingkuh dengan mahasiswi beberapa waktu lalu menjadi tamparan keras kampus negeri yang dipimpinnya itu. Karena itu, ia akan memberi sanksi tegas bagi dosen ataupun mahasiswa yang telah mencoreng nama universitas.
"Kami tidak mau memelihara orang-orang yang tidak memiliki citra yang baik. Kalau saja dari jauh hari saya sudah mendapat informasi ini maka mahasiswa yang bersangkutan sudah dikeluarkan," katanya.
Ia berharap seluruh civitas akademika Politeknik Pertanian Negeri Kupang belajar dari kedua persoalan ini dan bisa menjadi referensi kehidupan bermasyarakat yang berintelektual dengan segala kebijakannya dalam mengambil keputusan agar tidak mencederai pribadi maupun keluarga besar Politeknik Pertanian Negeri Kupang ini.
"Kepada teman-teman media atau wartawan saya berterima kasih atas perhatiannya untuk bersama mengawasi dan mengontrol lajunya perkembangan dunia pendidikan khususnya di politeknik pertanian Negeri Kupang. Dalam sebuah organisasi yang melibatkan banyak orang pasti diantara mereka ada yang memiliki kelakuan yang buruk," tandas Thomas.
Peristiwa di Bukit Cinta
Hati orangtua siapa yang tak sakit melihat masa depan anaknya dihancurkan lelaki tak bertanggung jawab? Sungguh sakit. Apalagi anak seusia DS yang masih sangat belia. Ia masih memilik masa depan yang panjang. Ia sudah merasakan penderitaan kemiskinan keluarga. Dan kini penderitaan itu seakan bertambah. Diusia yang masih belia, ia harus menanggung derita, diperkosa, hamil, dan melahirkan tanpa ayah.
Kepada Liputan6.com, DS menceritakan detik-detik ia diperkosa lelaki yang selama ini ia anggap kakaknya sendiri. Ia mengaku lelaki itu bernama, Aner Sabu, seorang mahasiswa universitas negeri di Kupang.
Sore itu, usai memasak untuk persiapan makan kedua orangtuanya, ia didatangi Aner di rumah. Aner mengajak DS menemaninya mengambil tugas kuliah di temannya di wilayah Oesapa, Kota Kupang. Ajakan itu ditolak DS dengan alasan kedua orangtuanya belum pulang. Namun, ia tetap dibujuk Aner.
"Saat itu bulan Februari 2018, dia (Aner) ajak ambil tugas dan langsung kembali ke rumah. Akhirnya saya ikuti saja. Saat itu sekitar jam 5 sore," tutur DS.
Rupanya ajakan Aner itu hanya sebagai modus untuk melancarkan aksi bejatnya. Dalam perjalanan, sepeda motor yang dikemudikan Aner membelok ke arah Penfui. Karena sedang hujan, DS tak berbicara apa-apa. Ia baru sadar ketika sepeda motor yang ditumpanginya berhenti di area Bukit Cinta.
Saat hendak bertanya, tiba-tiba tangannya sudah ditarik paksa oleh Aner menuju hutan gamal. DS berusaha teriak minta pertolongan, namun mulutnya langsung dibekap tangan kekar, Aner.
Meski dalam kondisi terancam, DS sempat melakukan perlawanan dengan berusaha melarikan diri. Ia dikejar oleh Aner, namun gadis malang itu terjatuh ketika sebuah kayu panjang mengenai kepalanya. Dia diancam dibunuh jika masih saja melawan. DS semakin ketakutan hingga akhirnya pasrah saat seluruh pakaiannya dibuka paksa.
Kesucian Siswi SMP itu akhirnya direnggut paksa mahasiswa asal TTS itu. Dalam kondisi lemas usai diperkosa, DS masih sempat memohon untuk segera diantar pulang, karena hari sudah malam. Namun, lagi-lagi tubuh kecil itu ditindih. Bejatnya Aner, di tengah hutan gamal itu, ia kembali memperkosa DS hingga tiga kali. Usai melampiaskan napsu bejatnya, Aner kembali mengancam DS agar tidak menceritakan pada orangtuanya.
"Tiga kali dia perkosa saya. Sekitar jam 8 malam dia antar pulang. Dia ajarkan, kalau orangtua tanya, bilang saja ban motornya pecah sehingga kemalaman," katanya.
Waktu terus berjalan, kejadian itu disimpannya dalam hati. DS pun bersekolah seperti biasa. Hingga sekitar April 2018, DS diketahui hamil ketika orangtuanya membawanya ke petugas kesehatan.
Advertisement
Perjuangan Terakhir
30 November 2018, DS harus bertaruh nyawa. Ia berjuang sendiri hingga melahirkan bayi perempuan di RS Leona Kupang. Bayi sehat dengan berat 3 kg itu dilahirkan normal tanpa operasi.
Sungguh luar biasa. Di saat Kota Kupang lagi diramaikan dengan kasus pembunuhan bayi oleh mahasiswa, siswi SMP ini malah memilih mempertahankan bayinya meski tanpa ayah yang bertanggung jawab.
Kini, bayi itu sudah berumur dua bulan. Hidup di gubuk dan makan seadanya, namun gadis kecil itu tetap tegar. Menyusui, merawat bayinya penuh kasih.