Irit Bicara di Debat Capres, Ma'ruf Amin: Banyak Jawab Durasi Tak Cukup

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menanggapi banyaknya pertanyaan terkait dengan sikapnya saat debat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Jan 2019, 21:53 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menanggapi banyaknya pertanyaan terkait dengan sikapnya saat debat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2018 yang digelar di Jakarta Selatan, pada Kamis (17/1/2019), malam.

Liputan6.com, Tangerang - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menanggapi banyaknya pertanyaan terkait dengan sikapnya yang irit bicara saat debat calon presiden dan wakil presiden 2019 digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.

Ma'aruf Amin dinilai lebih banyak diam ketika debat berlangsung. Sekalipun menambahkan, hanya akan mengikuti apa kata Jokowi. 

"Saya banyak diam, karena pertanyaan yang diberikan itu lebih banyak mengarah pada kebijakan dari Pak Jokowi jadi, biar Pak Jokowi yang menjawab karena sesuai dengan porsinya," kata dia di Tangerang, Jumat (18/1/2019).

Dia juga menilai, bila dirinya ikut menambahkan jawaban Jokowi atas pertanyaan tersebut, nantinya durasi yang ada tidak akan cukup.

"Kalau saya ikutan jawab, durasinya nanti gak cukup, saya jawab, Pak Jokowi jawab, kan ini bukan debat antarkita berdua. Makanya, saya biarkan Pak Jokowi yang jawab dan saya setuju," ungkap dia.

 

 


Jawab Soal Teroris

Terkait Ma’ruf Amin yang irit bicara, Jokowi justru memiliki pandangan berbeda. Menurut dia, Ma’ruf Amin justru aktif saat debat capres. Dia memberi contoh beberapa pertanyaan yang dijawab Ma'ruf, di antaranya mengenai teroris.

"Kan jawab beberapa kali, jawab teroris," kata Jokowi, usai meresmikan penyambungan listrik gratis, di Kampung Pasar Kolot, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).

Dalam debat yang dilakukan Kamis malam 17 Januari 2019‎, Jokowi mengaku hanya memaparkan terkait kinerjanya selama ini, jika terdapat kekurangan akan dilakukan perbaikan.

"Ya ini kita cerita apa yang kita lakukan kita kerjakan, kalau ada yang kurang kita perbaiki," tutur dia.

Koreksi yang dilakukan lawan politiknya Prabowo dan Sandiaga Uno‎ saat debat yang membahas hukum, HAM dan terorisme tersebut, dianggap Jokowi sebagai masukan untuk membenahi pemerintahannya ke depan.

"Kemarin ada masukan dari Pak Prabowo-Sandiaga kita lakukan ke depan," tandas dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya