Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesan terakhir seorang miliarder viral di media sosial. Miliarder tersebut bernama Steve Gouves.
Ia disebut-sebut meninggal dunia pada Desember 2015 lalu akibat kanker paskreas. Pesan terakhir itu dianggap menginsipirasi.
Advertisement
Misalnya seperti yang diunggah oleh akun facebook Yayasan Keluarga Bunda Suci. Dalam konten tersebut, akun ini juga menampilkan foto wajah seseorang laki-laki yang tengah terbaring, dengan mata tertutup, dan terdapat selang oksigen menempel di hidung.
Berikut isi pesan yang viral tersebut:
:: Pesan Pesan Steve Guoves ::
Steve Guoves , seorang miliarder berusia 56 tahun, meninggal dunia akibat kanker paskreas. Berikut merupakan kalimat-kalimat terakhirnya:
Bagi orang lain, kehidupan saya merupakan sebuah kesuksesan, namun selain pekerjaan, saya hanya memiliki sedikit kebahagiaan, dan pada akhirnya kekayaan hanyalah sebuah hal yang biasa bagi saya.
Pada saat ini, terbaring sakit dan mengingat kembali kehidupan saya, saya sadar bahwa seluruh ketenaran dan kekayaan yang saya miliki kini tidak ada artinya di depan kematian yang semakin mendekat.
Kau bisa membayar seseorang untuk mengendarai mobil untukmu, menghasilkan uang untukmu, tetapi kau tidak bisa menyuruh seseorang untuk menanggung penyakitmu. Setiap orang dapat mencari hal-hal materil. Namun, ”kehidupan” merupakan hal yang tidak bisa dicari apabila telah hilang.
Hargai hidupmu dan hargai orang lain. Semakin tua kita semakin pintar dan perlahan kita sadar jam tangan baik itu berharga USD 30 maupun berharga USD 300, keduanya menunjukkan waktu yang sama.
Apakah dompet kita berharga USD 30 ataupun USD 300, jumlah uang yang terdapat didalamnya tetap sama. Baik kita mengendarai mobil seharga USD 150,000 maupun seharga 30,000, jalan dan jarak yang harus kita tempuh tetap sama, pun dengan tempat yang kita tuju. Jika kita minum dengan sebuah botol seharga USD 300 ataupun anggur seharga USD 10, ‘keranjang’ yang digunakan pun tetap sama.
Jika kita hidup di rumah seluas 300 meter2 ataupun seluas 3.000 meter2, kesepiannya tetap sama. Kabahagian sesungguhnya tidak datang dari hal-hal materil di dunia ini. Baik anda terbang dengan kelas ekonomi ataupun kelas pertama, jika pesawat itu hancur, maka anda pun ikut hancur.
Jadi, saya harap anda mengerti bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya yaitu apabila anda memiliki teman ataupun seseorang untuk berbagi cerita. Lima fakta tak terbantahkan menurut Steve Guoves:
1. Jangan didik anak anda untuk menjadi kaya. Didik mereka untuk menjadi bahagia. Agar ketika mereka dewasa mereka akan memahami arti dari suatu barang, bukan harganya.
2. Makanlah makanan anda layaknya obat, atau obat yang akan menjadi makanan anda.
3. Siapapun yang mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu. Meskipun ia memiliki 100 alasan untuk itu, dia akan selalu menemui satu alasan untuk bertahan.
4. Terdapat perbedaan besar antara menjadi manusia dan seperti manusia.
5. Jika anda ingin pergi dengan cepat, lakukan sendiri! Tapi jika anda ingin pergi jauh, lakukan bersama-sama!
Dan pada akhirnya, terdapat 6 dokter terbaik di dunia:
1. Sinar matahari
2. Istirahat
3. Olahraga
4. Diet
5. Kepercayaan diri
6. Teman
Lakukan semua dalam setiap jangka kehidupan dan nikmatilah hidup yang sehat.
“Cintailah orang-orang yang Tuhan kirimkan untukmu, kau akan membutuhkan mereka suatu saat nanti.”
"sumber: grup WA tetangga. please like and share," tulis akun Yayasan Keluarga Bunda Suci.
Konten yang diunggah Yayasan Keluarga Bunda Suci itu telah mendapat 9 komentar warganet dan 176 kali dibagikan.
Fakta
Dari hasil penelusuran, ternyata pesan dari seorang miliarder bernama Steve Guoves itu tidak benar.
Hal ini sebagaimana yang diunggah dalam situs Snopes.com dalam artikel berjudul 'Are These the Last Words of Billionaire Steve Gouves?'.
Menurut Snopes, setengah bagian pertama teks yang dikaitkan dengan miliarder Steve Guoves adalah salinan 'kata-kata terakhir' yang juga dikaitkan dengan bos Apple Steve Jobs pada 2015.
Untaian kalimat tersebut diduga kuat berasal dari blog acak dan tak ada bukti sahih bahwa itu terkait dengan Jobs di dunia nyata.
Sementara setengah bagian kedua beredar secara terpisah dari yang pertama setidaknya sejak September 2015 -- diposting dalam blog berbahasa China di xuite.net.
Postingan tersebut tidak dikaitkan dengan Jobs, Guoves, atau miliarder lainnya. Bahkan tak disebut sebagai kata-kata terakhir sebelum seseorang meninggal dunia.
Artikel terkait kata-kata Steve Jobs yang ternyata palsu menyebar di internet pada November 2015. Dan para pembacanya diduga kemudian merevisi dan menambah-nambahi isinya -- mengubah nama Jobs jadi Guoves dan memasang foto seorang pria, yang sama sekali tak ada kaitannya, untuk menggambarkan sang miliarder.
"Singkat kata, Steve Guoves tak mengucap kata-kata itu jelang kematiannya. Sebab, sosok Steve Guoves nyatanya tidak ada," demikian dikutip dari Snopes.
"Sebagian besar teks tersebut sebelumnya dikaitkan dengan Steve Jobs namun salah satu pendiri Apple itu sama sekali tak mengucapkannya jelang ajal."
Advertisement
Kesimpulan
Itu bukan kata-kata terakhir miliarder bernama Steve Guoves sebelum kematiannya. Bahkan, menurut, Snopes.com, sosok Steve Guoves nyatanya tidak pernah ada.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.