Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyebut proses seleksi aparatur sipil negara (ASN) di era pemerintahannya sudah berjalan transparan dan akuntabel. Bahkan, begitu transparannya, anak Jokowi sendiri Kahiyang Ayu, tidak lolos seleksi CPNS yang digelar pada Oktober 2017 lalu.
"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi dalam debat Pilpres pada Kamis 17 Januari malam.
Advertisement
Menanggapi hal ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin mengatakan, pelaksanaan seleksi CPNS, khususnya pada 2018 ini sudah dipersiapkan dengan matang.
"Tidak boleh cacat, harus berlangsung transparan dan bersih,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin di Jakarta, Jumat (18/1/2018).
Untuk 2018, pemerintah membuka lowongan baru menjadi PNS untuk 238.015 posisi, terdiri atas 51.271 formasi untuk 76 kementerian dan lembaga di tingkat pusat, dan 186.744 formasi untuk 525 pemerintah daerah seluruh Indonesia. Menurut Syafruddin, pemerintah ingin mencari talenta terbaik di antara jutaan anak bangsa untuk mengabdi kepada negara.
Karena itu, negara sampai melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membantu pengamanan pelaksanaan seleksi CPNS ini. Bukan hanya pengamanan fisik tapi juga pengamanan siber, ancaman hacker, dan lain-lain.
"Supaya mereka yang berjuang, ikut seleksi CPNS, bisa menerima hasilnya dengan ikhlas. Kalau dia lulus, Alhamdulillah. Kalau tidak lulus, dia akan menerima," kata Syafruddin.