Liputan6.com, Jember - Selo Bonang merupakan nama sebuah batu, yang ditemukan warga di kawasan hutan di kaki pegunungan Argopuro di Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember Jawa Timur.
Selo Bonang adalah bebatuan keunikan yang khas, dapat berbunyi seperti alat musik gamelan, dengan enam jenis suara. Meski tergolong tempat wisata baru di Jember, namun Selo Bonang sudah dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara.
Banyak pengunjung berdatangan yang hanya ingin mendengarkan suara musik Selo Bonang. Apalagi di tangan para seniman, atau mahasiswa yang bersama-sama membunyikan, lantunan suara yang muncul dari batu itu seperti suara group musik gamelan.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, banyak wisatawan ke tempat tersebut untuk berswafoto karena pemandangan alamnya indah. Tempatnya asri, terdiri dari pegunungan terjal, terbentang warna hijau dengan warna - warni bunga menggoda.
Bahkan banyak wisatawan dari luar Jember, bermalam di wisata tersebut, untuk rileksasi, bermeditasi atau bertapa. Bahkan pengunjung beranggapan bahwa tempat tersebut, menyimpan kekuatan megis, sehingga sangat cocok untuk bertapa.
"Biasanya yang datang untuk bermeditasi atau bertapa adalah para paranormal, pada bulan syuro," tutur Hadi Purnomo, penemu sekaligus pemilik tanah Selo Bonang, Jumat 18 Januari 2019.
Hadi menceritakan, banyak pengalaman spiritual pengunjung di Selo Bonang, mulai terasa sangat dingin, sehingga menghentikan meditasinya. Namun setelah keluar dari Selo Bonang, suasananya kembali Normal.
"Selo Bonang sering menjadi tujuan untuk meditasi. Pengalaman mereka yang melakukan praktek Suwung atau meditasi di tempat ini mampu mengembalikan spiritualitas dalam dirinya. Ya katanya mampu melepas penat dan keletihan batin di sepanjang perjalanan hidupnya," kata Hadi.
Jalan Terang dan Bunyi Gamelan
Hadi mengatakan, mereka yang melakukan meditasi mengalami keheningan, kedamaian, dan harmoni. Ketika keadaan ini terjadi, suatu kondisi kedamaian yang lembut dan halus menembus diri kita.
"Kita menjadi terbebas dari beban pikiran akibat aktifitas hidup yang banyak membelenggu pikiran. Dan tubuhpun secara alami menuju titik harmoninya, energi-energi diseimbangkan," ucap Hadi.
Juru kunci Selo Bonang, Burali alias pak Gunem (70) mengatakan, banyak mendengar cerita aneh yang dialami pengunjung yang bermalam di tempat tersebut.
"Pada malam hari, di sekitar batu tersebut mengeluarkan cahaya. Kalau berada diluar Selo Bonang suasana gelap jika malam hari, dan harus membawa lampu penerangan. Namun kalau berada di sekitar Selo Bonang, jalan di sekitar batu Selo Bonang kelihatan, meski tanpa lampu," tutur Pak Gunem.
Pak Gunem menjelaskan, kawasan Selo Bonang berada disekitar kawasan hutan perhutani pegunungan Argopuro Jember, belum ada lampu penerangan listrik PLN.
Selain itu, ada kejadian seorang mahasiswa datang ketempat tersebut, datang pada malam hari. Dia mau mencoba musik Selo Bonang. Namun saat sampai ke lokasi, dia lari tergopoh-gopoh. Karena begitu mendekati Selo Bonang, terdengar bunyi gamelan seperti ada yang memainkan Selo Bonang.
"Padahal saat itu tidak ada yang main Selo Bonang," ujar Pak Gunem.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement