Liputan6.com, Jakarta Saat melihat jerawat tumbuh di wajah, mungkin Anda ingin segera menyingkirkannya. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan jerawat itu muncul? Malas membersihkan wajah atau salah mengonsumsi makanan?
Situs InStyle menghubungi dua profesional perawatan kulit untuk menjelaskan beberapa penyebab jerawat yang paling umum:
Advertisement
1. Produksi minyak yang berlebih dan sel lengket
Minyak yang dihasilkan kulit menjadi penyebab terbentuknya jerawat. Salah satu yang paling umum yang berhubungan dengan menyumbatnya pori-pori.
Dr. Joshua Zeichner, seorang dokter kulit bersertifikat di New York City menjelaskan, kulit manusia terbuat dari ribuan pipa yang menghubungkan kelenjar minyak ke permukaan kulit.
"Ketika minyak diproduksi dan menembus folikel, minyak mungkin terperangkap di belakang sel-sel kulit yang lengket, menumpuk, menyebabkan jerawat."
Menurutnya, banyaknya minyak yang dihasilkan itu ada dalam kode genetik, dan sebagian besar dipengaruhi oleh hormon. "Ini menjelaskan mengapa wanita cenderung keluar (jerawat) saat siklus setiap bulan ketika mereka mendapatkan menstruasi," katanya.
Saksikan juga video berikut ini:
2. Pertumbuhan Bakteri yang berlebih + Peradangan
Semua orang memiliki bakteri yang hidup di kulitnya, tapi pertumbuhan bakteri yanh berlebih bisa menyebabkan peradangan yang menghasilkan kulit berjerawat, yang meradang merah,
"Jerawat adalah kondisi peradangan, bukan infeksi, meskipun bakteri di kulit terlibat dalam perkembangannya," kata Dr. Zeichner.
Menurutnya, bakteri meningkatkan peradangan ketimbang menyebabkan infeksi yang sebenarnya. Banyaknya bakteri ini juga karena minyak di kulit.
"Kulit secara alami menghasilkan minyak atau sebum (lebih dari itu selama masa pubertas) dan ini bertindak sebagai 'makanan' bagi bakteri yang biasanya hidup di kulit kita," kata Dr. Karan Sra, seorang dokter kulit bersertifikat.
"Pertumbuhan berlebih dari bakteri ini dapat menyebabkan jerawat, seperti dapat menyumbat pori-pori dengan sebum."
Dr Sra mengatakan, itulah alasan beberapa orang diresepkan antibiotik oral untuk membantu membersihkan jerawatnya.
Advertisement
3. Hormon
Ada beberapa hormon berbeda yang dapat menyebabkan munculnya jerawat. Dua hormon yang paling sering adalah testosteron dan kortisol. Kata Dr Sra, kedua hormon ini yang merangsang produksi minyak, yang dapat menyebabkan peradangan dan pori-pori tersumbat.
"Untuk wanita, jerawat hormonal cenderung bermanifestasi sebagai lesi kistik merah di bagian bawah wajah (pipi, garis rahang, dan leher)," katanya.
Untuk hormon kortisol, lanjut Dr Sra, ini berhubungan dengan stres. Sehingga jerawat stres pada dasarnya adalah jerawat hormonal, perawatannya memang sedikit berbeda.
4. Diet
"Ada data yang menunjukkan bahwa diet Anda dapat memengaruhi jerawat," kata Dr. Zeichner.
Menurutnya produk dairy adalah salah satu kelompok makanan yang paling disalahkan dalam hal berjerawat, terutama susu sapi. Ini karena produk dairy mengandung gula dan hormon yang dapat berperan dalam produksi minyak berlebih.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi juga sering disalahkan. "Tingginya kadar gula dalam darah meningkatkan peradangan kulit, menyebabkan penyumbatan pada pori-pori," kata Dr. Zeichner.
Advertisement