Liputan6.com, Jakarta - Carlo Ancelotti mengakui Zinedine Zidane telah mengubah ide saya tentang sepakbola. Itu dirasakan pelatih Napoli itu, saat menukangi Jventus.
Ancelotti mengaku awalnya selalu mengikuti filosofi taktik 4-4-2. Tapi, seorang pria membuatnya mengubah cara hidupnya.
Baca Juga
Advertisement
“Zidane di Juventus mengubah gagasan saya tentang sepakbola. Saya telah menghentikan Parma dari penandatanganan Baggio, yang sudah memiliki perjanjian dengan klub. Baggio adalah salah satu talenta terhebat dalam sejarah sepakbola Italia, tetapi saya sudah memiliki Enrico Chiesa dan Hernan Crespo," kata Ancelotti.
“Pada dasarnya, saya memiliki gaya sepakbola yang tidak memasukkan trequartista, peran yang diminta Roberto. Jika Baggio datang setelah titik balik karier Zidane, saya dengan senang hati akan bekerja dengannya," kenang Ancelotti.
Bakat Spesial
Ancelotti datang ke Juventus pada 1999. Saat itu, Ancelotti selalu mengutamakan formasi 4-4-2. Namun, setelah bertemu Zidane, Ancelotti sadar pria asal Prancis itu memiliki bakat spesial.
Demi memasukkan Zidane ke dalam tim, Ancelotti pun mengubah formasi menjadi 4-3-1-2. Dengan formasi itu, Ancelotti memang tak meraih gelar di Juve. Namun, saat menerapkannya di AC Milan, Ancelotti sukses meraih delapan trofi selama delapan tahun.
Advertisement
Prestasi Zidane
Sementara itu, Zidane ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 4 Januari 2016. Dia datang menggantikan Rafael Benitez. Pada musim pertama sebagai pelatih tim senior Real Madrid, Zidane sukses mempersembahkan trofi Liga Champions. Hal itu diulangi pada dua musim berikutnya.
Total delapan gelar bergengsi dipersembahkan Zidane. Rinciannya adalah: tiga gelar Liga Champions, dua trofi Piala Dunia Klub dan Piala Super Eropa, serta masing-masing satu kali gelar juara Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol.