Jakarta - Hampir enam dekade Timnas Korea Selatan paceklik gelar Piala Asia. Mengingat reputasi Taeguk Warriors, catatan ini jelas mengecewakan.
Di Piala Asia, Korsel tertinggal dari Jepang yang sejauh ini sudah mengoleksi gelar, atau Arab Saudi dan Iran yang sudah tiga kali jadi juara. Namun, gelandang Korsel, Ki Sung-yueng, meyakini inilah saatnya the Taeguk Warriors mengakhiri dahaga titel di Piala Asia.
Baca Juga
Advertisement
Timnas Korea Selatan baru mencatatkan gelar juara pada dua edisi awal Piala Asia, yakni 1956 dan 1960. Setelah itu, mereka selalu gagal termasuk dalam empat partai final yang dijalani, edisi 1972, 1980, 1988, dan 2015.
Ki menyebut dirinya dan rekan satu tim, termasuk sang pelatih, Paulo Bento, sudah memiliki modal untuk mengakhiri kekecewaan akibat hanya bisa jadi runner-up dalam beberapa kesempatan jadi juara Asia.
"Kiprah kami di Piala Dunia baik-baik saja, tapi di Piala Asia, kami tak pernah menang hampir selama 60 tahun. Itu waktu yang cukup lama buat kami "tak melakukan apa-apa" di Asia," kata Ki.
"Semuanya setuju bahwa kami punya kualitas memadai untuk akhirnya berbuat sesuatu di turnamen kali ini, tapi memang tak mudah. Meski kami bermain melawan tim-tim Asian, itu hal sulit karena perbedaan jenis permainan," ujar gelandang yang pernah jadi Timnas Korea Selatan itu.
"Di babak 16 besar, turnamen menjadi kian berat, dan jika membuat satu kesalahan, kami bisa terkena dampaknya. Jadi, kami harus yakin kami berkonsentrasi 100 persen di setiap pertandingan," ujarnya.
Gelandang Newcastle United itu menegaskan Korsel harus tetap rendah diri, siapa pun lawan yang dihadapi. "Kami punya cukup kualitas, tapi kami harus memberi bukti," ucapnya.
Mengobati Kekecewaan
Secara personal, ini merupakan keikutsertaan ketiga Ki di Piala Asia. Ki merasa ini bakal jadi Piala Asia terakhirnya sehingga ia berharap bisa menutup kiprah di turnamen paling elite di Benua Asia ini dengan gelar.
"Saya sudah tiga kali tampil di Piala Asia, dan yang terakhir, sedikit mengecewakan. Kami tak ingin membuat kesalahan sama yang kami buat di final," katanya mengacu pada final edisi 2015, di mana ketika itu Korsel takluk 1-2 dari Australia.
"Tentu di turnamen ini ada beberapa tim kuat seperti Iran, Australia, Jepang, Arab Saudi. Mereka punya kualitas, jadi kami harus membangun kepercayaan diri dan berkembang," tuturnya.
Di luar tim-tim unggulan di atas, Korsel memang ikut dijagokan menjuarai Piala Asia 2019. Namun sebelum itu, Son Heung-min dkk. harus terlebih dulu mengalahkan Bahrain yang jadi lawan di babak 16 besar (22/1/2019).
Sumber: Bola.com
Advertisement