Umuh Muchtar: Jadi Ketum PSSI Harus Fokus, Jangan Teledor

Edy Rahmayadi sempat menyindir Umuh Muchtar saat mengumumkan pengunduran diri dari Ketum PSSI.

oleh Dewi Divianta diperbarui 20 Jan 2019, 13:35 WIB
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Nusa Dua - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, berpendapat agar KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI diselenggarakan dalam tempo secepatnya. Umuh menilai PSSI perlu tetap jalan kendati Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari Ketua Umum PSSI.

"Harus lebih cepat. Lebih cepat lebih baik. Setelah pemilu," kata Umuh di acara Kongres Tahunan PSSI di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).

Soal sosok pengganti Edy, Umuh belum mau berbicara banyak. Dia mengaku akan berbicara dengan teman-teman voter yang lain terkait masa depan PSSI.

"Saya tidak mesti jadi pengurus. Saya di belakang saja. Tapi semua harus tahu Umuh Muhtar tidak berpartai dan tidak berpartai politik. Saya tidak ada kepentingan apa-apa. Ini semua demi PSSI, demi kemajuan persepakbolaan Indonesia," terang Umuh.

Soal kriteria Ketua Umum PSSI, Umuh secara tegas berharap tak seperti Edy Rahmayadi. Dia ingin Ketua Umum PSSI fokus dengan jabatannya dan tidak merangkap dengan jabatan lain.

"Harus berani, jangan sampai ada keteledoran seperti ini lagi. Jadi ketua itu harus fokus. Jadi harus 24 jam siap. Harus tahu ini ada kejadian apa, masalah apa," ujarnya.


Dikhianati Orang Sendiri

Edy Rahmayadi akhirnya mundur dari jabatan sebagai Ketum PSSI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Itu yang tidak ada di Pak Edy karena Pak Edy-nya sibuk. Laporan dari anak buahnya sih enak-enak saja. Jadi Pak Edy sendiri dikhianati oleh orang-orangnya sendiri," ucap Umuh.

Umuh enggan membeberkan siapa sosok yang menurutnya memenuhi kriteria yang dimaksudnya itu. Dia merasa masih terlalu dini menyebut nama pengganti Edy Rahmayadi.


Exco Jangan Punya Klub

"Saya juga belum kepikiran ke situ. Harus ada pembredelan. Exco jangan punya klub. Sama saja bohong, permainan di situ, dia punya kekuasaan. Jangan sampai dirusak. Kita harus hati-hati memilih pemimpin," paparnya.

Saksikan video menarik di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya