Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai mencetak surat suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Total surat suara yang akan dicetak yakni 939.879.651 oleh enam perusahaan.
"Enam perusahaan ini masing-masing memiliki konsorsium yang bersama-sama melakukan produksi surat suara untuk seluruh Indonesia," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra di Gedung Percetakan Gramedia, Jakarta, Minggu (20/1/2019).
Advertisement
Enam perusahaan tersebut yakni PT Aksara Grafika Pratama, PT Balai Pustaka, PT Temprina Media Grafika, PT Gramedia, PT Adi Perkasa Makassar, dan PT Puri Panca Pujibangun.
Ilham mengatakan, untuk pencetakan surat suara Pemilu 2019 ini, KPU menghemat dana senilai Rp 291 miliar.
"KPU setidaknya berhasil melakukan penghematan Rp 291.378.192.100 dari total pagu anggaran Rp 894.720.293.000 atau telah hemat Rp 269.349.301.525 dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 872.691.402.425," kata dia.
Menurut Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto, pihaknya akan mencetak total 292.019.984 lembar surat suara Pemilu 2019 untuk lima provinsi. Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
"Proses produksi dan distribusi sendiri akan berlangsung selama 70 hari, terhitung sejak berlakunya kontrak kerja antara KPU dengan PT Gramedia," kata Hari.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Ada Surat Suara Cetak di China
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melakukan peninjauan langsung percetakan surat suara Pemilu 2019. Percetakan dilakukan di Gedung Kompas Gramedia dan PT Aksara Grafika Pratama.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, hari ini merupakan pertama dimulainya pencetakan surat suara. Pencetakan dilakukan di tiga provinsi berbeda.
"Hari ini pencetakan perdana surat suara, dan serentak kita lakukan di Jakarta, di Surabaya dan Makassar," katanya di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (20/1/2019).
Dia menegaskan, isu adanya surat suara yang tercoblos adalah hoaks. Sebab, ia meyakini kalau ini hari pertama dilakukan percetakan bagi seluruh surat suara.
"Kami tegaskan tidak ada surat suara yang dicetak di China, enggak ada. Semua di Indonesia (cetak surat suara). Tidak ada yang di China," tegasnya.
Sementara itu anggota DKPP Alfitra Salam mengharapkan tak ada lagi berita palsu atau hoaks dengan adanya peninjauan ini.
"Kami harap KPU dan Bawaslu bekerja sesuai aturan, prosedur, sehingga nggak ada pelanggaran administrasi. Kemudian kami harap tidak ada hoaks lagi. Kami harap setelah ini hoaks enggak ada lagi. Kalau ada semoga segara bisa dibantah," kata Alfitra.
Advertisement