Kisah Sedih Pemuda India Bawa Jasad Ibu Naik Sepeda, Lalu Menguburnya Sendirian

Pemuda di India ini terpaksa membawa tubuh kaku sang ibu yang sudah meninggal dengan sepeda. Seorang diri.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Jan 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Odisha - Malang benar nasib Saroj muda dari India. Ia terpaksa membawa tubuh kaku sang ibu yang sudah meninggal dengan sepeda. Seorang diri.

Bukan dikayuh, namun ia menuntun sepeda yang ditumpangi jasad sang bunda menuruni jalanan rusak. Suara langkah kakinya yang menggesek kerikil di jalanan rusak pun terdengar jelas dan tak mampu menghalau kesedihannya.

Pemuda India itu dengan sigap menjaga keseimbangan sepeda yang boncengannya dimodif untuk tempat jenazah sang ibu.

Ketika tiba saatnya untuk melaksanakan ritual terakhir sebagaimestinya tatkala ada yang meninggal, tak satu pun dari tetangganya di Karpabahal, sebuah desa di Odisha, ingin membantu Saroj membawa tubuh kaku sang bunda ke tempat kremasi.

Alasan mereka karena Saroj dan keluarganya termasuk dalam kasta rendah.

India Today yang dikutip Minggu (20/1/2019) memberitakan bahwa pemuda 17 tahun itu bersusah payah membawa tubuh kaku ibundanya membonceng sepeda sejauh empat hingga lima kilometer. Kabarnya ia mengubur sang ibu di hutan, karena tak ada yang membantunya melakukan proses kremasi.

Selama perjalanan menuju tempat peristirahatan terakhir Janki Sinhania, pemuda India itu berdiri dan menjawab sejumlah pertanyaan di jalan desa yang tidak beraspal. Ketika ditanya siapa tubuh kaku itu, pemuda yang kepalanya ditutupi dengan handuk kotor itu berbicara dengan suara lirih.

"Ibuku," ucapnya tegar di balik kedukaannya.

Ibunda Saroj, Janki Sinhania meninggal ketika terjatuh saat mengambil air.

Suaminya - seorang pria dari Distrik Sundergarh yang dinikahinya sepuluh tahun yang lalu - juga sudah meninggal. Wanita berusia 45 tahun itu kemudian tinggal di desa sang ayah bersama putra dan putrinya setelah ditinggal mati pasangannya.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Tak Ada Ambulans, Pria Ini Gendong Jasad Istri Sejauh 12 Km

Majhi menggendong jasad istrinya sejauh 12 kilometer (Express)

Sebelumnya, seorang pria India, yang secara ekonomi berkekurangan diketahui menggendong jasad istrinya sejauh 12 kilometer.

Hal tersebut ia lakukan setelah rumah sakit tempat sang istri meninggal diduga tak memberikan ambulans untuk memulangkan jasad tersebut. Namun, pihak rumah sakit membantah tuduhan itu.

Istri Dana Majhi, Amang (42 tahun), meninggal karena tuberkulosis (TBC) di rumah sakit di Bhawanipatna, negara bagian Orissa. Menurut keterangan Majhi, tempat tersebut terletak 60 kilometer dari desanya dan ia tak mampu menyewa kendaraan.

Selama perjalanan, anak perempuan mereka yang masih berusia 12 tahun, Chaula, mendampingi sang ayah yang menggendong jasad sang ibu.

Dikutip dari The Indian Express, Jumat 26 Agustus 2016, setelah melakukan perjalanan sejauh 12 kilometer, beberapa orang melihatnya dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Tak lama kemudian, sebuah ambulans dikirim untuk membawa jasad itu ke Desa Melghar, tempat mereka berasal.

Peristiwa itu bermula saat Amang dinyatakan meninggal pada Selasa, 23 Agustus 2016. Menurut keterangan pejabat rumah sakit, Majhi memutuskan membawa jasad istirnya tanpa memberi tahu informasi apa pun ke petugas rumah sakit.

Namun, keterangan berbeda diucapkan oleh Majhi. Ia mengatakan pihak rumah sakit terus memintanya untuk membawa jasad Amang.

"Aku terus meminta kepada pegawai rumah sakit menyediakan kendaraan untuk jasad istriku, tapi tak berhasil. Karena miskin dan tak bisa menyewa kendaraan pribadi, aku tak punya pilihan selain membawa tubuhnya di bahuku," ujar Majhi seperti dilansir dari BBC.

Sementara itu, seorang pejabat dari Distrik Kalahandi, Brunda D, mengatakan bahwa ia telah mengatur kendaraan untuk membawa jasad Amang setelah mengetahui hal tersebut.

"Aku telah meminta pejabat setempat untuk memberikan 2.000 rupee untuk keluarga di bawah skema Harischandra Yojana (biaya kremasi bagi orang miskin dari pemerintah). Selain itu, pihak keluarga juga mendapatkan 10.000 rupee dari Palang Merah," ujar perempuan tersebut.

Pada Februari, pemerintah negara bagian telah mengumumkan skema yang memastikan bahwa mobil jenazah cukup untuk membawa jasad orang yang berkekurangan secara ekonomi dari rumah sakit ke rumah mereka.

Namun dalam sejumlah keterangan yang menceritakan tentang keadaan pelayanan kesehatan di Orissa, setidaknya terdapat puluhan kasus di mana jasad diangkut dengan sepeda, becak, bahkan dipan kayu ke sejumlah daerah terpencil dalam beberapa bulan terakhir.

Setelah laporan kasus Majhi tersebut muncul, Ketua Menteri Naveen Ptnaik secara resmi meluncurkan skema terkait hal itu pada Kamis, 25 Agustus 2016.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya