Liputan6.com, Jakarta - Tingginya kadar hormon yang dihasilkan karena stres, kortisol, dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh kita. Menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterapkan pada orang dewasa paruh baya, stres tidak hanya merusak memori, tetapi juga menyebabkan otak menyusut.
Baca Juga
Advertisement
Setiap orang umumnya mengalami stres, meski mereka tak menyadarinya atau tingkatannya terbilang kecil. Karena itu, ada berbagai macam cara sederhana yang bisa kita lakukan di rumah, kos, kontrakan atau apartemen untuk mengusir stres.
Rupanya, stres bisa dibuang jauh hanya dengan melakukan pekerjaan rumah tangga. Seperti apa aktivitas yang dimaksud? Berikut tiga di antaranya, seperti dikutip dari situs Mental Floss, Minggu (20/1/2019).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Mencuci Piring Kotor
Menurut sebuah studi yang dilakukan tahun 2014, yang diterbitkan dalam jurnal Mindfulness, pendekatan mindful untuk mencuci piring dapat mengurangi stres.
"Riset yang melibatkan 51 mahasiswa dalam praktik pencucian piring dengan penuh perhatian, dapat memengaruhi pikiran yang ruwet dan mengingat kembali pengalaman menarik," kata studi tersebut.
"Pencuci piring yang penuh perhatian terbukti… meningkatkan unsur-unsur pengaruh positif, yaitu, inspirasi, dan mengurangi unsur-unsur pengaruh negatif, seperti gugup dan kesal," imbuh penelitian itu.
Advertisement
2. Mengendus Bau Cucian Kotor Suami atau istri
Tidak ada orang waras yang mau mengendus kaus kaki kotor atau celana dalam pasangan. Tetapi, mungkin mereka harus melakukannya.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2018, yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa mengendus pakaian kotor orang yang dicintai dapat mengurangi stres.
Dalam riset tersebut, 96 wanita mengendus satu dari tiga aroma yang menempel di pakaian pasangannya --aroma netral, aroma khas pasangan mereka, atau aroma parfum orang lain.
Bau dari orang asing itulah yang membuat kortisol melonjak. Tetapi, bau pasangan mereka justru mengurangi stres.
3. Membereskan Rumah Berantakan
Penelitian menunjukkan bahwa rumah yang berantakan lebih cenderung membuat wanita stres. Pada tahun 2010, sebuah penelitian yang dituangkan dalam Journal of Personality and Social Psychology meneliti pengantin baru yang harus berurusan dengan rumah berantakan.
"Para istri dalam penelitian ini, yang menemukan diri mereka berada di tengah rumah yang berantakan atau rumah yang membutuhkan pekerjaan, cenderung meningkatkan kadar kortisol sepanjang hari," tulis Emilie Le Beau Lucchesi dalam The New York Times.
"Mereka yang tidak merasa berantakan, yang mana adalah sebagian besar pria dalam penelitian ini, memiliki kadar kortisol yang cenderung turun pada hari itu," imbuhnya.
Advertisement