Liputan6.com, Nusa Dua - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengusulkan agar PSSI segera menggelar KLB (Kongres Luar Biasa) menyusul pengunduran diri Edy Rahmayadi sebagai ketua umum. Namun, federasi sepak bola tertinggi Tanah Air itu belum memiliki rencana menggelar KLB dalam waktu dekat.
Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan berdasarkan aturan main internal PSSI ada dua mekanisme untuk bisa menggelar KLB. Pertama, jika hal itu dikehendaki oleh 2/3 pemilik suara di tubuh PSSI.
Baca Juga
Advertisement
"Atau kedua, berdasarkan inisiatif Exco yang jika dimohonkan untuk KLB, maka harus dijalankan," kata Joko usai memaparkan hasil kesepakatan Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).
Pria yang karib disapa Jokdri itu menambahkan belum ada usulan dari pemilik suara untuk menggelar KLB dalam waktu dekat. Artinya, PSSI akan berjalan normal, di mana dirinya sebagai ketua umum berdasarkan amanat Statuta PSSI.
"Saya pengemban amanat konstitusi untuk meneruskan kekosongan kepemimpinan ini sampai periode berikutnya," ucap Joko."Jika berikutnya ada keinginan untuk KLB mencari ketum, kami akan jalankan. Inisiatif ini telah diatur dan biarkan mengalir secara natural," imbuhnya.
Didukung Pemilik Suara
Anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa mengungkapkan tidak ada satu pun dari pemilik hak suara yang menolak Joko Driyono mengemban tugas sebagai Ketua Umum PSSI.
"Tidak ada. Semua menerima dengan bulat pengunduran diri Pak Edy, termasuk penunjukkan Pak Joko Driyono berdasarkan statuta. Tidak benar ada tiga klub yang menolak Pak Joko Driyono," ucap Gusti Randa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement