Awali Pekan, IHSG Berpotensi Menghijau

Sentimen kekhawatiran perang dagang AS dengan China telah berkurang sehingga mampu mendorong penguatan IHSG.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Jan 2019, 06:20 WIB
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak di zona positif pada perdagangan di awal pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah yang masih beroptensi terus menguat dan juga meredanya kekhawatiran perang dagang AS-China menjadi pendorong penguatan IHSG.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pada pekan lalu IHSG mampu ditutup positif. Tercatat, pada penutupan perdagangan hari Jumat IHSG menguat 24,37 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.448,15.

Reza memperkirakan, di awal pekan ini IHSG juga masih akan kembali melanjutkan penguatan. Ada beberapa sentimen yang mempengaruhinya. Sentimen dari dalam negeri adalah pergerakan nilai tukar rupiah yang terus menguat.

Sedangkan sentimen global adalah kekhawatiran akan perang dagang AS dan China telah berkurang. Pada pekan lalu memang beberapa pejabat baik dari AS maupun China memberikan sinyal positif hasil perundingan perdagangan.

"Jadi jika tidak dimanfaatkan untuk aksi profit taking maka IHSG masih bisa berlanjut di zona positif," kata Reza, Senin (21/1/2019).

Sedangkan saham-saham yang menjadi rekomendasi bakal mengangkat IHSG, Dalam riset Mandiri Sekuritas tercatat adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Sebelumnya

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sempat menyentuh zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat lalu. Adapun Rupiah pada posisi 14.175 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (18/1/2019), IHSG menguat 24,37 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.448,15. Indeks saham LQ45 naik 0,56 persen ke posisi 1.030,69. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 195 saham melemah dan 140 saham diam di tempat. 

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.452,55 dan terendah 6.444,21.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 393.367 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.

Investor asing beli saham Rp 1,2 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.175.

Tercatat pada hari ini, 5 sektor saham menghijau dan 5 sektor melemah. Sektor saham aneka industri naik 1,92 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,82 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,61 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya