Liputan6.com, Newfoundland - Kondisi darurat medis dan masalah teknis membuat penumpang pesawat United Airlines di Kanada, terjebak kedinginan selama sekitar 16 jam.
Pesawat dengan nomor penerbangan United 179 lepas landas pada Sabtu 19 Januari 2019 malam, dari Bandara Internasional Newark, Amerika Serikat, menuju Hong Kong, dengan membawa sekitar 250 orang penumpang.
Dikutip dari The Straits Times pada Senin (21/1/2019), salah seorang penumpang mendadak terserang masalah medis, sehingga pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Goose Bay di Kota Newfoundland di pantai timur Kanada.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi setelah paramedis membawa penumpang tersebut ke rumah sakit, pesawat tidak dapat lepas landas, akibat suhu yang sangat dingin, yakni hingga minus 30 derajat Celsius. Hal itu menyebabkan pintu pesawat membeku.
Ketidakhadiran petugas bea cukai pada malam itu, membuat penumpang dipaksa untuk tetap di pesawat. Banyak dari mereka dilaporkan menggigil, dengan hanya menggunakan selimut tipis dari pramugari sebagai penghangat.
Hal itu diperparah dengan fakta bahwa cadangan makanan dan minuman di dalam pesawat hanya bisa mencukupi kebutuhan asupan selama sepuluh jam.
Mendengar kabar tersebut, para pejabat Kota Newfoundland berinisiatif mengirim pasokan pangan dari jaringan restoran Tim Hortons, yang tekenal di Kanada akan kopi dan donatnya.
Simak video pilihan berikut:
Tidak Lanjut Terbang ke Hong Kong
Salah seorang penumpang, Sonjay Dutt, mengatakan pesawat itu tidak memiliki sistem pemanas yang cukup untuk seluruh penumpang, sehingga memicu kemarahan meluas di dalam kabin.
Sebuah pesawat bantuan tiba di Goose Bay pada Minggu pagi, hampir 16 jam setelah penerbangan terkait gagal lepas landas.
Seluruh penumpang dipindahkan ke pesawat bantuan dengan bus, dan melanjutkan penerbangan pada sore harinya. Mereka tidak meneruskan ke Hong Kong, melainkan kembali ke Newark untuk mengurus kompensasi dari maskapai United Airlines.
Sementara itu, sebagian besar wilayah Kanada bagian timur, serta AS timur laut, tengah mengalami puncak musim dingin, di mana hujan salju lebat telah menyebabkan pembatalan sejumlah penerbangan.
Advertisement