Intip Gerak 4 Saham yang Masuk Daftar Terbaru Indeks LQ45

BEI merilis daftar terbaru indeks saham LQ45 atau saham likuid periode Februari-Juli 2019.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Jan 2019, 12:12 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar saham terbaru yang masuk indeks LQ45 atau saham paling aktif ditransaksikan di BEI atau likuid pada periode Februari-April 2019.

Saham-saham yang baru masuk indeks LQ45 periode Februari-Juli 2019 antara lain saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Selain itu, BEI juga keluarkan saham dari indeks LQ45 antara lain saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai masuknya empat saham tersebut dalam daftar terbaru indeks LQ45 didorong saham yang likuid dan didukung kinerja fundamental.

"Saham TKIM dan CPIN demand banyak. Sahamnya juga naik. CPIN lanjutkan kenaikan hingga sekarang. Demikian juga ERAA. Empat saham ini likuid baik secara harian dan fundamental mumpuni," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com, Senin (21/1/2019).

Nafan menambahkan, dengan saham likuid dan kinerja fundamental positif, empat saham yang baru masuk LQ45 itu, dapat dicermati untuk investasi jangka panjang.

"Ini empat saham menarik untuk dicermati. Likuidi bagus. Pelaku usaha ritel dapat pertimbangkan empat saham itu untuk investasi jangka panjang dan trading jangka pendek," ujar dia.

Seperti diketahui, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan penjualan naik 5,08 persen menjadi Rp 39,28 triliun hingga kuartal III 2018. Hal itu juga mendorong laba periode berjalan mencapai Rp 3,46 triliun atau tumbuh 44,24 persen hingga kuartal III 2018.

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan penjualan naik 52,11 persen menjadi Rp 25,33 triliun hingga kuartal III 2018. Hal itu mendorong laba tumbuh 184 persen menjadi Rp 655,98 miliar.

Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencetak penjualan Rp 5,22 triliun atau naik 19 persen hingga kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,39 triliun. Sedangkan laba tumbuh 29,67 persen menjadi Rp 2 triliun.

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mencetak penjualan bersih naik tipis 4,46 persen menjadi USD 817,44 juta hingga kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya USD 782,50 juta. Laba perseroan tumbuh menjadi USD 247,89 juta.

 


Pergerakan Saham yang Baru Masuk Indeks LQ45

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu bagaimana pergerakan saham yang baru masuk daftar indeks LQ45 tersebut?

Berdasarkan data RTI, Senin (21/1/2019), hanya saham PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan kenaikan pada awal pekan ini. Sedangkan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kima Tbk (TKIM) sempat menguat di awal sehingga, kemudian stagnan.

Saham CPIN naik 1,82 persen ke posisi 1,82 persen ke posisi 8.400 per saham. Saham CPIN sempat berada di level tertinggi 8.450 dan terendah 8.250 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.670 kali dengan nilai transaksi Rp 21 miliar.

Selama periode 14-18 Januari 2019, saham CPIN melonjak 3,45 persen ke posisi 8.250 per saham. Saham CPIN sempat berada di level tertinggi 8.825 dan terendah 7.725 per saham. Total volume perdagangan 52.982.837 saham dan nilai transaksi Rp 438,5 miliar.

Sementara itu, saham ERAA naik 2,16 persen ke posisi 2.360 per saham. Saham ERAA sempat berada di level tertinggi 2.420 per saham dan terendah 2.340 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.506 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 55,3 miliar.

Pada pekan lalu, saham ERAA merosot 7,6 persen ke posisi 2.310 per saham. Saham ERAA sempat berada di level tertinggi 2.590 per saham dan terendah 2.270 per saham. Volume perdagangan saham 203.056.000 saham dengan nilai transaksi Rp 491,1 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 35.333 kali.

Sedangkan saham TKIM stagnan di posisi 12.875 per saham. Saham TKIM sempat berada di level tertinggi 13.200 dan terendah 12.750 per saham.

Pada pekan lalu, saham TKIM menguat 3,6 persen ke posisi 12.875 per saham. Saham TKIM sempat berada di level tertinggi 13.100 dan terendah 11.900 per saham. Volume perdagangan saham 21.174.340 saham dengan nilai transaksi Rp 267 miliar. Total frekuensi perdagangan 17.818 kali.

Saham PWON stagnan di posisi 660 per saham. Saham PWON sempat berada di level tertinggi 680 per saham dan terendah 660 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.508 kali dengan nilai transaksi Rp 14 miliar.

Pada periode 14-18 Januari 2019, saham PWON sempat susut 2,2 persen ke posisi 660 per saham. Saham PWON tertinggi sempat berada di posisi tertinggi 680 dan terendah 650 per saham. Volume perdagangan saham 251.086.500 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 167,4 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 8.703 kali.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya