CEO PSM Tak Yakin PSSI Segera Gelar KLB

CEO PSM idak mau mengusulkan adanya KLB dalam waktu dekat.

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Jan 2019, 18:30 WIB
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Liputan6.com, Denpasar - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin meragukan PSSI bakal segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) seusai dihelatnya Kongres Tahunan di Nusa Dua, Bali. PSM sendiri, kata dia, bukan termasuk yang mengusulkan digelarnya KLB.

"Kalau saya belum ada usulan (pergantian ketum melalui KLB). Tidak tahu teman-teman yang lain," kata Munafri di arena Kongres PSSI Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Senin (21/1/2019).

Ia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan voters di forum. Kendati begitu, ia meminta semua pihak memikirkan secara masak segala tindak-tanduk yang akan diambil karena memiliki konsekuensi logis yang tidak ringan.

"Kita lihat saja nanti apakah dari forum biasa bisa berubah menjadi forum luar biasa. Tapi menurut saya, proses ini harus dipikir matang-matang, karena sebuah proses yang terjadi pasti punya konsekuensi yang ditimbulkan. Sehingga menurut saya, ini harus dipikirkan dengan baik. Tapi kalau banyak yang menginginkan hal itu ya, bisa terjadi," ujarnya.

Dia mengatakan, PSSI sudah bergeliat usai lepas dari sanksi FIFA pada 2016 lalu. Namun begitu, dia tak akan menghalangi kalau ada rekan-rekan voters lainnya yang ingin menggelar KLB.

"Untuk menyelamatkan oganisasi ada teman-teman yang berfikir demikian (KLB). Kita ini sangat dinamis, sangat beragam melihat persoalan ini. Kita lihat di dalam kongres seperti apa. Kemungkinannya (KLB) ada, tapi kecil," ujarnya.

"Hampir sebagian voters ini yang kemarin memilih dia (Edy Rahmayadi). Dalam waktu cepat ada swing yang ingin menggantinya. Saya tidak tahulah."

 


Penguatan PSSI

Alih-alih memikirkan KLB, Munafri justru lebih memikirkan bagaimana penguatan kelembagaan PSSI dilakukan.

"Saya kira penguatan terhadap lembaga yang memang harus diperkuat, sehingga kita anggota PSSI ini bangga punya federasi yang kuat dan mengayomi seluruh anggotanya. Sehingga dalam hal ini harus ada penguatan struktur organisasi secara komprehensif," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya