Batasi Hoaks di Pilpres 2019, Forward Pesan di WhatsApp Hanya Bisa 5 Kali

Menjelang pemillihan presiden 2019 dan membatasi peredaran hoaks, WhatsApp mulai memberlakukan pembatasan terhadap pesan yang diteruskan menjadi lima kali.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Jan 2019, 16:22 WIB
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pemillihan presiden 2019, WhatsApp mulai melakukan upaya membatasi peredaran hoaks dan ujaran kebencian yang bisa merusak persatuan.

Misalnya, WhatsApp mulai memberlakukan pembatasan terhadap pesan yang diteruskan (forwarding limit) menjadi lima kali.

Diungkapkan oleh VP Public Policy and Communication WhatsApp, Victoria Grand, WhatsApp mempekerjakan ribuan orang yang memikirkan bagaimana cara menjaga platform-nya tetap memiliki integritas.

"Kami bekerja keras untuk membuat platform WhatsApp lebih berintegritas, CEO kami juga menyebut keamanan adalah yang utama, untuk itu kami melakukan beberapa hal," kata Victoria di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Konferensi pers upaya Facebook dan WhatsApp untuk mengatasi peredaran hoaks dan ujaran kebencian di platformnya jelang Pilpres 2019 (Foto: Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Salah satunya, adalah mengurangi kesempatan pengguna untuk mem-forward pesan atau konten hoaks. WhatsApp, kata Victoria, memang 90 persen dipakai untuk percakapan pribadi, namun masih ada 10 persen kesempatan WhatsApp digunakan untuk menyebarkan informasi yang sifatnya umum.

"WhatsApp mengurangi kesempatan pengguna mem-forward pesan itu. Misalnya awalnya di India itu dibatasi untuk forward hanya 5 kali, sementara di global 20 kali. Sekarang secara global limit-nya diturunkan menjadi lima, harapannya agar pengguna tidak menerima pesan yang misinformasi," kata Victoria.


Tujuan Pembatasan Fitur Forward Pesan

WhatsApp. telegraph.co.uk

Lebih lanjut, dia mengatakan, tujuan dari pembatasan ini adalah mengurangi kemungkinan viralitas sebuah pesan melalui WhatsApp.

"Kami mengerti forward ini bermanfaat, namun setelah penurunan angka forward jadi lima kali, kami menemukan, penurunan orang meneruskan pesan sebanyak 25 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, Victoria mengatakan, WhatsApp bangga dengan pengumuman pembatasan angka forward pesan yang diseragamkan menjadi 5 kali ini.

"Ini merupakan inisiatif yang dilakukan setelah kami bertemu beberapa pemangku kepentingan khususnya Menkominfo Rudiantara, guna menjaga agar platform WhatsApp lebih aman lagi," katanya.

Sementara itu, Head of Public Affairs WhatsApp, Carl Woong mengatakan, pembatasan jumlah forward pesan menjadi maksimal lima kali ini bisa mulai aktif per minggu ini.

"Pengguna hanya perlu meng-update aplikasi WhatsApp per minggu ini. Saat mereka sudah update nanti forward pesan maksimal hanya bisa lima kali. Ada kemungkinan per hari ini sudah berlaku," kata Carl.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya