Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Puteri Indonesia bersama dengan Mustika Ratu kembali mengadakan ajang pemilihan Puteri Indonesia tahun ini. Ajang tersebut bertujuan untuk memilih duta Indonesia pada kegiatan-kegiatan internasional.
Audisi Puteri Indonesia telah mencapai tahap akhirnya pada Senin (21/1/2019). Sekitar 50 wanita yang terpilih dari tiap provinsi di Indonesia mengikuti tahap akhir penilaian tersebut. Audisi tersebut dilaksanakan di Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan.
Penilaian audisi tersebut berdasarkan moto yang selalu diusung oleh Puteri Indonesia, yakni beauty, brain dan behavior. "Mereka tidak hanya berpenampilan menarik dan di atas rata-rata, tapi juga memiliki pendidikan yang bagus, begitupula kepribadiannya," ucap Putri Kuswisnu Wardani, Presiden Direktur Mustika Ratu saat ditemui di tempat audisi final Puteri Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Putri menambahkan, penilaiannya bukan hanya berdasarkan tiga hal di atas. "Juri juga menilai kesiapan kontestan dan juga apakah mereka punya kemauan keras untuk mencapai sesuatu,"lanjutnya. Umumnya, beberapa di antara kontestan merasa tidak siap, sehingga butuh waktu dua hingga tahun untuk mempersiapkan diri mereka.
Untuk audisinya, Putri menjelaskan bahwa juri melakukan berbagai macam wawancara kepada peserta audisinya. Selanjutnya, mereka diminta menunjukkan bakat dan minat mereka. Setelah itu, lanjutnya, para juri menanyakan mereka alasan dan harapan mengikuti ajang Puteri Indonesia.
"Biasanya, ketika mendaftar, kualikasi setiap peserta memang memenuhi," ungkap Putri. Hanya saja, ketika para juri melakukan wawancara, mereka akan menggali lebih dalam mengenai peserta tersebut, apakah mereka cocok dan bisa diasah menjadi berlian yang menginspirasi.
Komentar Kontestan
Jesica Fitriana adalah salah satu kontestan audisi Puteri Indonesia 2019. Ia bercerita, sejak dulu ia ingin sekali mengikuti ajang ini."Baru ikut (audisi) Puteri Indonesia ini, soalnya beberapa tahun kemarin lagi kuliah dan saya tidak mau jam kuliah saya terbagi," ungkap runner-up Puteri Indonesia Jawa Barat 2018.
Alasan yang sama juga diungkapkan oleh Safora Karay, peserta yang berasal dari Kalimantan Barat. Ia baru saja menyelesaikan kuliahnya awal tahun ini. "Saya juga kebetulan pernah jadi None DKI Jakarta 2018," cerita Safora.
Mereka berdua sepakat bahwa tugas Puteri Indonesia adalah menjadi duta Indonesia, khususnya dalam bidang sosial. "Saya ingin berpartisipasi di kegiatan sosial dan ingin memberi dampak atau menjadi role model kepada masyarakat," harap Safora.
Ketika menjadi Puteri Indonesia 2019, Jesica mengungkapkan harapannya. "Saya ingin menjadi duta Indonesia di mata internasional dan mau membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi," tukasnya. (Esther Novita Inochi)
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement