Liputan6.com, Jakarta - Septian David Maulana resmi diperkenalkan sebagai penggawa PSIS Semarang untuk musim kompetisi 2019. Meninggalkan Mitra Kukar, dia meneken kontrak semusim bersama Laskar Mahesa Jenar.
David sebenarnya mendapat banyak tawaran dari beberapa klub papan atas di Indonesia, bahkan klub dari Negeri Jiran, Malaysia juga berminat untuk mendatangkannya. Tetapi David memilih bergabung dengan klub kota kelahirannya.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa alasan yang membuat David akhirnya memilih PSIS Semarang. Salah satunya karena ia ingin pulang kampung setelah hampir setengah windu mengadu nasib di Kalimantan bersama klub kebanggaan Kota Tenggarong, Mitra Kukar.
"Saya ingin dekat dengan keluarga karena sudah hampir empat tahun saya merantau," kata Septian David kepada Bola.net.
Selain itu, David menyebut suporter juga menjadi salah satu alasannya memilih klub yang identik dengan warna biru tersebut. Karena selama ini, pendukung PSIS Semarang yakni Suporter Semarang Extreme (Snex) maupun Panser Biru sangat menginginkan kehadirannya.
"Dan yang terakhir mungkin karena disuruh nyelesaikan kuliah juga di Jogja (Yogyakarta)," pemain kelahiran 2 September 1996 ini menambahkan.
Reuni dengan Jafri Sastra
Selain alasan keluarga dan pendidikan, dengan memperkuat PSIS, David juga bisa bereuni dengan Jafri Sastra. Mantan pemain timnas Indonesia ini sempat bekerjasama dengan Jafri ketika masih menukangi Naga Mekes, julukan Mitra Kukar.
"Karena saya sama coach Jafri (Sastra) juga sudah lama. Sudah hampir dua tahun mungkin saya sama coach jafri," lanjut David.
Sehingga mantan pemain Timnas Indonesia U-19 kemungkinan tidak butuh waktu lama untuk bisa nyetel dengan gaya permainan Tim Kota Lumpia, karena sudah tahu karakter permainan dari Jafri Sastra.
Advertisement
Jadi Anak Gawang
Lebih lanjut, dengan bergabungnya David ke PSIS Semarang secara otomatis juga mewujudkan cita-cita masa kecilnya. Sebab jebolan Sekolah Sepak Bola (SSB) Bhaladika ini punya keinginan besar untuk berseragam PSIS.
David juga mengenang masa-masa ketika ia menjadi anak gawang PSIS Semarang saat masih di SSB Bhaladika beberapa tahun silam. Tak heran, jika ia sangat senang bergabung dengan PSIS Semarang.
"Dulu saya hanya bisa menonton di tribun dan jadi anak gawang. Sekarang saya bisa bermain di kota kelahiran saya sendiri," imbuh David.
Untuk itu, pada kompetisi musim 2019, David bertekad memberikan kemampuan terbaiknya untuk PSIS dan membantu PSIS lebih berjaya di Liga Indonesia. "Intinya saya ingin PSIS lebih berprestasi dari tahun kemarin," tandasnya.
Sumber: Bola.net