Stelly Currie Katili, Desainer yang Punya Ratusan Lagu Sendiri

Selain menyanyi dan mendesain baju, Stelly Currie Katili juga sudah menciptakan 200 buah lagu sejak berusia 14 tahun.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 22 Jan 2019, 05:00 WIB
Stelly Currie Katili. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Stelly Currie Katili, musisi asal Manado yang kini menetap di Australia pada akhir 2018 lalu, baru saja menggelar fashion show di Kuta, Bali. Ia mengusung tema klasik dan elegan. Selain menyanyi dan mendesain baju, Stelly juga sudah menciptakan 200 buah lagu sejak berusia 14 tahun.

"Jumlah lagu di YouTube yang saya ciptakan kurang lebih 200 buah. Semuanya masih original, baru diaransemen dasar pakai keyboard dan recorded belum di-mixing dan mastering," kata Stelly Currie Katili dalam keterangan tertulis, Jumat (18/1/2019) malam.

"Tapi ada beberapa yang sudah di-mixing dan mastering, yaitu 'Please Don’t Leave Me", videoklipnya syuting di Newcastle tahun 2011 dan mendapat banyak positive feedback di media sosial bahkan telah mengudara di radio-radio stasiun Australia dan bahkan tersedia di iTunes Apple. Views di YouTube mencapai 34 ribuan, dan lagu Foreign, sempat menjadi soundtrack penulis buku dan film Amerika Paul Reboug yang berjudul Sound of War pada tahun 2012," imbuhnya.

Ayah Stelly bernama Hasan Jusuf Katili, berasal dari Gorontalo, sedangkan ibunya Aena Paputungan berasal dari Bolang Mongondo Sulawesi Utara. Dan sejak tahun 2009 Stelly Currie Katili telah migrasi ke Australia.


Sejak 14 Tahun

Stelly Currie Katili. (Istimewa)

"Sejak umur 14 tahun saya mulai aktif bermusik di sekolah, radio dan wedding party. Umur 16 tahun bergabung dengan Galaxy Rock band, rock band profesional di kota Manado dan sering manggung di event-event kecil maupun besar," jelas Stelly.

Genre musik Stelly Currie Katili sekarang lebih ke pop dan blues namun dikala manggung di Australia biasanya all round

"Di Australia aku biasanya manggung bareng anakku Laura dengan duo group The Currie’s, biasanya nyanyi cover songs dari berbagai genre dari musik tahun 50 an hingga sekarang dan diiringi backing track music sambil kita main gitar, terkadang nyanyi solo, kadang aku manggung bareng band lain juga, sempat gabung dengan band rock Led Zeppelin Triibute tapi sayang kemudian groupnya bubar, sekarang juga lagi bikin group band sendiri Stelly’s band," katanya.

Di Australia saat ini Stelly sedang mempersiapkan single terbaru solo dan single buat the Currie's serta sebuah acara fashion show. Pada hari Minggu biasanya mengikuti pameran di seputar Central Coast atau di Sydney untuk memperkenalkan brand yang baru dirilisnya yaitu SCK, dimana Stelly berkreasi membuat desain, bahkan Stelly juga aktif dalam acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Indonesia di Australia.


Model Baju

Stelly Currie Katili. (Istimewa)

"Desain saya ini dari bahan kain untuk rancangan brokat, yang biasa dipakai untuk kebaya, menggunakan model baju modern elegant sehingga berkesan klasik dan unik serta sexy karena kain brokat yang transparan," ungkap Stelly mengenai desainnya.

Stelly berharap bisa memperkenalkan produk lokal Indonesia yaitu brokat ke dunia International,

“Ingin menampilkan produk lokal ke dunia international khususnya di Australia yaitu kain brokat. Aku ingin melihat kain brokat dengan style modern seperti gaun malam, dan gaun pesta, rencananya nanti aku juga akan mendesign dan membuat gaun-gaun pesta bergaya internasional dari bahan lokal batik, tujuannya sama yaitu lebih memperkenalkan produk lokal ke luar negeri. Walaupun saya yakin para designer-designer terdahulu sudah lebih dulu melakukannya, tetapi aku akan membuat sesuatu yang lain,” ujarnya.

"Rencana kedepan aku juga ingin mengadakan fashion show di Jakarta dan menampilkan acara musik juga, mudah-mudahan bisa kolaborasi bareng teman teman musisi atau disc jockey, tapi belum tau dengan siapa, aku sedang mencarinya," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya