Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja menguji fitur terbarunya, yang memungkinkan pengguna bisa memblokir atau mute musikus yang mereka tidak sukai.
Dilansir Ubergizmo pada Selasa (22/1/2019), fitur yang disebut dengan istilah "Don't Play This Artist" ini baru diuji lewat aplikasi versi iOS.
Baca Juga
Advertisement
Dengan pengujian tersebut, fitur ini nantinya akan memblokir musikus secara keseluruhan, bukan hanya musik-musik tertentu saja.
Jadi jika si pengguna memblokir musikus A, semua musik, album, EP, serta single-nya tidak akan muncul di daftar library lagu, chart list, playlist, hingga radio stations.
Selain blokir, pengguna dapat melakukan mute, yang masih bisa memungkinkan profil dan musik dari musikus dapat diakses.
Fitur ini, sebetulnya sudah direncanakan Spotify untuk dirilis sejak 2017. Namun, layanan streaming musik tersebut baru berencana untuk menggulirkannya awal tahun ini.
Adapun alasan pengujian fitur ini merupakan respons Spotify kepada pengguna yang mengeluh saat mereka tiba-tiba mendengar musik yang mereka tidak suka saat menyetel sebuah playlist.
Spotify Kantongi 87 Juta Pelanggan Berbayar
Spotify baru saja mengumumkan peningkatan jumlah pelanggan berbayarnya. Per bulan ini, November 2018, jumlah pelanggan berbayar Spotify meningkat hingga 87 juta.
Peningkatan tersebut terbilang masif, mengingat pada Juli 2018 jumlah pelanggan berbayar aplikasi streaming musik ini menyentuh 83 juta.
Selain itu, seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (2/11/2018), Spotify juga mengungkap jumlah pengguna aktif bulanannya yang kini sudah mencapai 191 juta.
Adapun jumlah tersebut meningkat 28 persen jika dibanding dengan jumlah sebelumnya.
Perusahaan dengan demikian percaya diri menargetkan akan bisa mencapai 93-96 juta pelanggan berbayar pada akhir tahun ini.
Begitu pun dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang ditargetkan bisa mencapai 206 juta pada waktu yang sama.
"Pertumbuhan pengguna kami terus tumbuh dari paket Family dan Student kami," ujar Spotify.
Advertisement
Spotify Berencana Bikin Playlist Berdasakan DNA Pengguna
Perang layanan streaming musik memang diakui masih terjadi. Tak heran masing-masing layanan selalu berupaya menghadirkan fitur anyar dan menarik untuk para penggunanya, seperti yang dilakukan Spotify baru-baru ini.
Dikutip dari Pitchfork, Rabu (26/9/2018), layanan streaming musik asal Swedia baru saja bekerja sama dengan Ancestry.com untuk menghadirkan playlist berdasarkan DNA pengguna.
Lewat kerja sama ini dengan perusahaan genealogi ini, pengguna dapat melacak sejarah keluarganya dan hasilnya dikirimkan ke Spotify. Lalu, layanan tersebut akan membuat daftar putar berdasarkan informasi keluarga pengguna dan lagu yang didengarnya.
"Program ini mendorong pengguna mengetahui lagu berdasarkan riwayat leluhurnya," tutur Global Head of Partner Solutions Spotify Danielle Lee. Karenanya, pengguna yang tertarik dapat mendaftar dengan biaya US$ 99 melalui program ancestryDNA.
Ancestry selaku perusahan rekanan juga memastikan akan melindungi data pengguna yang terlibat program ini. Karenanya, Spotify tidak akan memiliki akses ke data DNA tiap pelanggan Ancestry.
Jika tidak ingin menyerahkan DNA tapi tetap ingin merasakan pengalaman mendengar musik dari para leluhurnya, AncestryDNA menawarkan opsi lain. Jadi, pengguna yang sudah mengetahui daerah leluhurnya tinggal memasukkan informasi tersebut laman khusus.
Setelah itu, Spotify akan membuatkan daftar putar yang dibuat berdasarkan wilayah dari beragam genre musik. Seluruh informasi yang diberikan sepenuhnya dimasukkan sendiri oleh pengguna sehingga dapat disesuaikan dengan keinginannya.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: