Liputan6.com, Jakarta - Mobil pedesaan atau yang disebut alat mekanisme multiguna pedesaan (AMMDes) hasil gagasan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dipastikan bakal diproduksi tahun ini. Bahkan, hal tersebut dipastikan langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto.
"Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3 ribu unit, dan kami akan tingkatkan menjadi 9 ribu sampai 15 ribu unit per tahun. Produksi secara massal akan dimulai pada 2019," ujar Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (22/1/2019).
Sementara untuk harganya, Airlangga memproyeksi, AMMDes akan dibanderol sekitar Rp65-70 juta di luar aksesorisnya.
"Jadi, aksesorisnya tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, mau pakai pompa, berarti tambah Rp3 juta atau menggunakan rice milling tambah Rp7 juta," tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mobil pedesaan multiguna ini, akan didorong menggunakan bahan bakar jenis EURO2 atau Biodiesel 20. Mobil desa ini memiliki sistem penggerak tunggal, dengan kecepatan maksimal 40 km per jam, kapasitas silinder tidak melebihi dari 700cc atau setara dengan 14-15 PK, dengan daya angkut beban mencapai 700 kg.
Sementara itu, Menperin menambahkan, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes, telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk menjadi pemasok komponen mobil 'Pak Tani' tersebut.
"Para pemasok komponen itu sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM). Saat ini, IKM yang terlibat telah mampu memproduksi 184 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes," tegasnya.
Selanjutnya
Sedangkan menurut Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen, permintaan AMMDes sejauh ini cukup antusias.
Dirinya optimistis, pihaknya dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh para pembeli tersebut.
"AMMDes ini akan diproduksi dari pabrik di Citeureup dan Klaten," pungkasnya.
Advertisement