Neymar Dituduh Gunakan Narkoba di Pesta Tahun Baru

Neymar juga jelaskan soal rumor kepindahan ke Real Madrid

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 22 Jan 2019, 16:00 WIB
Striker PSG, Neymar, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Red Star pada laga Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (3/10/2018). PSG menang 6-1 atas Red Star. (AFP/Franck Fife)

Liputan6.com, Jakarta Bintang Paris Saint Germain (PSG) Neymar telah membantah spekulasi yang mengaitkannya dengan kepindahan ke Real Madrid. Neymar menegaskan dirinya pasti akan berbicara jika ada berita tentang masa depannya.

Neymar menyatakan hal tersebut saat berbicara dengan saluran TV Prancis Canal +. Bahkan, sang striker sempat menyinggung wartawan yang telah menyebarkan apa yang disebutnya kabar bohong tentang perilakunya di luar lapangan.

"Selalu ada spekulasi tentang saya, tentang apakah saya akan pergi untuk bergabung dengan klub lain," kata Neymar.

"Tapi tidak ada yang konkret. Ketika ada sesuatu yang pasti, yakinlah bahwa aku akan berbicara dengan semua orang."

Pada bagian lain, mantan pemain Barcelona ini, juga menyangkal bahwa ia telah menggunakan narkoba di pesta Tahun Baru. "Aku menyadari segala sesuatu yang mengelilingi namaku, baik yang baik maupun yang buruk," balasnya.

"Akhir-akhir ini, banyak hal telah dibuat seperti dituduh menggunakan narkoba pada Malam Tahun Baru. Saya seorang atlet hebat dan sedikit gila tapi saya tidak sebodoh itu," ujar Neymar.


Pemain Termahal

3. Neymar (PSG) - 10 gol dan 5 assist (AFP/Frank Fife)

Sebelumnya, media di Spanyol melaporkan bahwa striker Brasil itu kemungkinan akan pindah ke Bernabeu. Neymar sendiri sudah membela PSG dalam 22 pertandingan musim ini. Ia juga menyumbangkan 20 gol dan 10 assist.

Pemain berusia 26 tahun, yang menjadi pemain termahal di dunia ketika ia pindah dari Barcelona ke Parc de Princes pada 2017, secara konsisten dikaitkan akan kembali ke Spanyol.


Reputasi

Striker ini juga mengambil kesempatan untuk membantah tuduhan bahwa ia cenderung membesar-besarkan kontak di lapangan dan membuat lawan mendapat hukuman. Ini sebuah reputasi yang telah mengoyaknya sejak ia tiba di Eropa dari klubnya di masa kecil, Santos.

"Saya menderita banyak pelanggaran di Piala Dunia dan jika Anda melihat tindakan itu, sebagian ada tendangan," katanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya