Liputan6.com, Jakarta Demi menguatkan pendidikan karakter di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) meluncurkan sebuah buku berjudul Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstektual.
Ini adalah buku panduan berisi modul pembelajaran dan modul latihan bagi para guru. Yang diharapkan dapat menyasar siswa dan siswi yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Ada 18 wilayah 3T yang merupakan wilayah pendampingan Wahana Visi Indonesia.
Advertisement
"Buku ini sebagai kado berharga di awal 2019. Dan kami menyambut baik atas semua gagasan penyusunan buku tersebut," kata Staf Ahli Kemendikbud RI Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman, saat acara peluncuran buku di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta pada Selasa, 22 Januari 2019.
Kaya dengan Kearifan Budaya
Yang menjadi keunggulan dari buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstektual adalah kaya dengan kearifan budaya, serta ciri khas daerah masing-masing. Ini karena seluruh daerah di Indonesia punya ciri khas sendiri.
"Penguatan konstektual mengarah pada daerah-daerah 3T. Isi modul penerapan disesuaikan dengan kearifan lokal. Prioritasnya 3T," kata Arie melanjutkan.
Salah satu contoh model pendidikan yang diterapkan berupa pendidikan harmoni. Bagaimana siswa diajari untuk hidup secara bersama-sama dan harmoni.
Di Poso, Sulawesi Tengah, pendidikan harmoni diterapkan karena daerah tersebut termasuk daerah konflik.
Model pendekatan ini ternyata mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Ada keinginan untuk hidup harmoni.
Advertisement