Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan tidak hanya lekat pada udara dingin, memperhatikan tindakan antisipasi agar tubuh tidak basah dengan membawa payung atau mantel, hingga menjaga kesehatan tubuh. Di sisi lain, dinginnya cuaca saat hujan juga tidak lepas dari perut yang selalu terasa lapar.
Intensitas hujan yang sering turun beberapa waktu belakangan ini, secara tidak langsung membuat Anda membayangkan ingin menyantap hidangan panas sekaligus berkuah. Terkadang malah sudah menyusun rencana dengan orang-orang terdekat untuk makan bersama.
Baca Juga
Advertisement
Melansir klikdokter.com, Selasa (22/1/2019), dr. Sara Elise Wijono MRes menjelaskan ketika musim hujan, suhu udara seketika akan berubah kian dingin. Perubahan ini juga akan berdampak pada suhu tubuh yang menurun karena menyesuaikan dengan suhu lingkungan.
Tubuh akan mencari cara menambah panas sebagai kompensasinya, dan makan adalah salah satu caranya. Di dalam tubuh, makanan yang Anda konsumsi bakal diubah menjadi sumber energi.
Energi itulah yang bakal digunakan kembali oleh tubuh untuk ragam kegiatan, seperti menaikkan suhu tubuh yang menurun. Saat hujan, sinar matahari akan tertutup oleh awan dan hal ini juga berpengaruh.
Selain itu, peneliti menemukan bahwa cuaca mendung dengan sedikit sinar matahari bisa menurunkan zat serotonin dalam otak. Sementara, aktivitas makan dapat meningkatkan serotonin dalam otak. Hasilnya, kurang melihat sinar matahari memicu orang untuk mencari makanan.
Untuk menyiasati rasa lapar yang melanda saat hujan, Anda dapat mengonsumsi makanan yang tinggi protein dan serat agar panas tubuh terjaga lebih lama. Pilih pula makanan berkalori rendah.
Makanan itu meliputi sup sayuran dan susu cokelat rendah lemak. Nah, dengan demikian kesehatan akan tetap terjaga ketika musim hujan. Walau lapar, tetap perhatikan kebugaran Anda di musim hujan.
Saksikan video pilihan di bawah ini: