Tanpa Pemain Anyar, Persija Pede Hadapi Liga Champions Asia

Persija tidak bisa mendaftarkan pemain anyarnya, baik asing maupun lokal di Liga Champions Asia 2019 karena masalah ITC.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 22 Jan 2019, 21:30 WIB
Pemain Persija Jakarta, Bruno Matos, menangkap bola saat latihan di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Rabu (16/1). Ini merupakan latihan perdana yang dipimpin oleh Ivan Kolev. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta menghadapi kendala jelang laga kualifikasi Liga Champions Asia 2019 melawan Home United, 5 Februari 2019. Macan Kemayoran tidak dapat mendaftarkan pemain barunya, baik asing maupun lokal untuk bermain di kompetisi itu karena masalah International Transfer Certificate (ITC).

PSSI baru membuka proses ITC untuk klub Indonesia pada 15 Februari 2019. Menurut PSSI, hal itu mengacu kompetisi yang baru digelar pada awal Mei 2019 karena ada agenda politik, yaitu Pemilu 2019.

Sayangnya, PSSI tidak mempertimbangkan Persija yang bakal bermain di kualifikasi Liga Champions Asia pada awal Februari. mendatang. Lalainya PSSI menjadi kerugian besar bagi Macan Kemayoran yang menjadi Juara Liga 1 musim 2018.

Persija tak bisa memainkan empat pemainnya. Mereka antara lain Jahongir Abdumuminov, Bruno Matos, Vinicius Lopez, dan Ryuji Utomo.

Menanggapi hal ini, Manajer Persija Marsma TNI Ardhi Tjahjoko mengakui timnya mengalami kerugian lantaran kekuatan tim berkuran. Tapi, ia yakin timnya tetap kompetitif dengan materi yang ada saat ini.

"Jelas kita akan memaksimalkan pemain yang ada. Apalagi Simic top scorer kita juga bisa main. Kami sudah bicara dengan pelatih dan manajemen, kita siap maksimalkan pemain yang ada sekarang," kata Ardhi dikutip dari laman resmi klub, Selasa (22/1/2019).


Percaya Kualitas Pemain

Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev saat pimpin sesi latihan di lapangan Sutasoma, Jakarta, Rabu(16/1). Lima pemain Persija tidak hadir pada latihan perdana bersama Ivan Kolev. (Bola.com/Yoppy Renato)

Begitu juga dengan pelatih Ivan Kolev. Kolev percaya dengan kualitas pemain lainnya sehingga timnya bisa kompetitif di ajang tersebut.

"Oh saya percaya, saya lihat kualitas mereka cukup bagus. Mereka harus membuktikan kualitasnya di lapangan saat game, itu penting," tegas Kolev.


Dalih PSSI

Di bagian lain, PSSI berdalih sudah memasukkan jadwal TMS ke FIFA sejak awal. "Kami sebelumnya sudah memasukkan jadwal untuk TMS ini ke FIFA pada saat kompetisi musim 2018 masih berjalan," kata kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo.

"Kami memilih tanggal tersebut lantaran memperhitungkan ada agenda pemilihan umum sehingga kompetisi baru berjalan Mei 2019. Sementara jadwal Persija main di Liga Champions Asia baru dikeluarkan AFC, setelah kami mendaftarkan periode TMS," tambahnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya