Menteri Susi Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh Dunia versi Global Thinkers

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk daftar 10 besar orang perbengaruh di dunia untuk kategori pertahanan dan keamanan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Jan 2019, 11:31 WIB
Menteri KKP Susi Pudjiastuti membawa mangkuk kertas dan sendok plastik saat memberikan sambutan acara Family Day AGP di Pasar Akhir Pekan SCBD, Jakarta, Minggu (25/11). Susi mengajak masyarakat untuk perang melawan plastik. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk dalam daftar 10 besar pemikir berpengaruh dunia untuk kategori pertahanan dan keamanan dalam Top 100 Global Thinkers yang dipublikasikan oleh Foreign Policy.

Dalam daftar tersebut terdapat 100 orang berpengaruh dunia yang terbagi dalam 10 kategori. Dalam masing-masing kategori berisinya 10 pemikir. Menteri Susi masuk dalam kategori pertahanan dan keamanan.

Dikutip dari laman Foreign Policy, Rabu (23/11/2019), Susi Pudjiastuti berkomitmen penuh untuk meregenerasi stok ikan di Indonesia. Cara-cara yang dilakukan oleh Susi cukup kontroversial karena menggunakan taktik menakut-nakuti. Salah satunya dengan meledakkan kapal pencuri ikan.

Kebijakan yang dijalankan oleh Susi ini cukup efektif mengurangi pencurian ikan dan berdampak berlimpahnya stok ikan di Indonesia. Namun, kebijakan yang diambil Susi ini juga sempat meningkatkan ketegangan diplomatik dengan China.

Dalam kategori pertahanan dan keamanan, Susi Pudjiastuti sejajar dengan beberapa menteri dari negara lain seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan juga Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Suleimani.

Sedangkan nama-nama besar lain yang masuk daftar di kategori lain antara lain Kanselir Jerman Angela Merkel, Direktur IMF Christine Lagarde, Pendiri Amazon Jeff Bezos dan pendiri Alibaba Jack Ma.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dubes Inggris Puji Prestasi Menteri Susi

Menteri KKP Susi Pudjiastuti membawa keranjang plastik saat memberikan sambutan acara Family Day Artha Graha Peduli (AGP) di Pasar Akhir Pekan SCBD, Jakarta, Minggu (25/11). Susi mengimbau pengurangan penggunaan plastik. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Duta Besar Inggris Moazzam Malik memberikan pujian atas presiden Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.

Ini berkat sertifikasi standar emas yang diraih perusahaan perikanan nasional dari Inggris. PT Citra Raja Ampat Canning (Crac) mendapat sertifikasi dari Marine Stewardship Council (Dewan Penjaga Kelautan, MSC) asal London, Inggris. Peluang ekspor perseroan pun disebut akan semakin kuat di Eropa. 

"Selamat Ibu Susi Pudjiastuti - kepemimpinan Anda meraih hasil nyata dalam sustainability (keberlanjutan), lingkungan, dan komunitas perikanan Indonesia," ujar Moazzam dalam cuitannya lewat akun media sosial Twitter pada Rabu 16 Januari 2019, seperti dikutip Kamis 17 Januari 2019. 

Usaha-usaha Susi Pudjiastuti dalam menjaga kelautan juga semakin terdengar di dunia internasional. Mulai dari pengeboman hingga praktik perikanan berkelanjutan.

"Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti telah memimpin di dunia dalam hal melawan perikanan ilegal di negaranya yang telah menjadi masalah besar di sama," ujar Martin Purves, direktur pelaksana International Pole and Line Foundation.

Menurut The Guardian, PT Crac menjadi pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara yang meraih sertifikasi tersebut. PT Crac merupakan perusahaan asal Sorong.

"Usaha-usaha yang dibuat oleh (otoritas) perikanan untuk meraih sertifikasi MSC akan menjaga keberlangsungan hidup, suplai makanan laut, dan samudera yang sehat bagi generasi masa depan," ujar Patrick Caleo, direktur Asia-Pasifik MSC. 

CEO PT Crac Ali Wibisono menyambut positif sertifikasi ini dan berharap ini akan membuat perikanan Indonesia semakin dikenali dalam perpetaan industri perikanan dunia.

"Ini adalah pijakan penting bagi negara ini," ujar dia.

"Perikanan kami juga memiliki kepentingan besar bagi rakyat Indonesia dengan menyediakan kerja, makanan, dan mendukung sumber pencaharian," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya