Liputan6.com, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disebut-sebut mengagumi sosok capres Prabowo Subianto.
Kabar ini viral di media sosial. Awalnya, kabar ini beredar dari sebuah berita di situs asiasatu.online pada Selasa 15 Januari 2019 lalu.
Advertisement
Dalam berita berjudul 'PUJI PIDATO PRABOWO, ERDOGAN : SOEKARNO BARU AKAN MUNCUL DI INDONESIA!', disebutkan bahwa pujian Erdogan kepada Prabowo itu disampaikan dalam sesi wawancara tak resmi.
Pidato capres Prabowo Subianto yang tegas penuh wibawa ternyata menarik perhatian Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan. Dalam sesi wawancara tak resmi, Erdogan memuji Prabowo seperti Soekarno.
"Sepertinya Soekarno baru akan muncul di Indonesia," ujar Erdogan. Meski tidak menyebutkan nama sosok, diyakini pujian tersebut ditujukan buat Prabowo Subianto. Setelah pidatonya menjadi trending topic di medsos.
Sosok Soekarno memang menjadi panutan tokoh dunia. Dengan pidato yang berapi-api, mampu menghipnotis audiense. Begitu juga dengan sikapnya yang lantang menerjang setiap ketidakadilan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Yunahar Ilyas, pernah memuji keberanian presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam menghadapi arogansi negara-negara Barat yang seringkali menindas negara kecil, termasuk negara Islam.
Ia juga melihat Erdogan seperti presiden pertama Indonesia Soekarno yang penuh wibawa dan tidak gentar menghadapi dunia.
Pandangan ini ia sampaikan kepada Anadolu Agency ketika dihubungi via telepon, beberapa waktu lalu.
“Erdogan itu cukup kuat dalam dunia Islam sekarang. Berani untuk menyatakan tidak ke Eropa dan Amerika. Itu yang penting. Kita perlu pemimpin dunia Islam yang berani menegakkan kepala berhadapan dengan Barat,” ungkap Yunahar.
Dunia memang butuh Soekarno Soekarno baru. Yang tegas membela kebenaran. Berani menentang kezaliman dan penjajahan dalam bentuk apapun.
Berita ini kemudian ramai dibicarakan di facebook. Misalnya seperti yang dibagikan oleh akun Agus Ilham pada 16 Januari 2019 lalu.
Akun tersebut mengunggah gambar Erdogan dan Prabowo yang disandingkan, kemudian di gambar itu terdapat tulisan yang seakan-akan kutipan dari Erdogan yakni "SEPERTINYA SOEKARNO BARU AKAN MUNCUL DI INDONESIA" -ERDOGAN-.
Konten yang diunggah Agus Ilham mendapat 13 komentar warganet dan telah 1.912 kali dibagikan.
Selain Agus Ilham, akun lainnya yaitu Anggit Tanoto Page juga membagikan berita serupa pada 16 Januari 2019. Konten itu ditambahkan dengan sebuah gambar tangkapan layar dari berita asiasatu.online.
Konteng yang diunggah Anggit Tanoto Page telah 208 kali dibagikan dan mendapat 13 komentar warganet.
Fakta
Dari hasil penelusuran, Erdogan tidak pernah melayangkan pujian ke Prabowo Subianto, termasuk melalui sesi wawancara kepada sebuah media.
Klarifikasi ini sebagaimana yang dimuat situs turnbackhoax.id dengan judul '[SALAH] PUJI PIDATO PRABOWO, ERDOGAN : SOEKARNO BARU AKAN MUNCUL DI INDONESIA'.
Berikut penjelasannya:
PENJELASAN
1. Bukan media online kredibel
Website Asia Satu Online bukan tergolong media berita yang kredibel karena tidak mencantumkan siapa penanggung jawab dan alamat perusahaan. Padahal ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 12 UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi: “Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan.“
Selain itu, tak ada Pedoman Pemberitaan Media Siber yang dimuat dalam situs tersebut. Kewajiban pemuatan Pedoman Pemberitaan Media Siber tercantum jelas pada Pasal 8.
Pedoman Pemberitaan Media Siber ditandatangani oleh Dewan Pers dan komunitas pers di Jakarta, 3 Februari 2012, agar pengelolaan media siber dapat dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak, dan kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Asia Satu Online juga pernah menyebarkan disinformasi, salah satunya artikel berjudul GERAM! TURKI KERAHKAN PASUKAN ELITE BUAT LACAK PEMFITNAH HABIB RIZIEQ, “KAMI DATANG BERSAMA KEMATIAN”. Cek fakta atas artikel tersebut pernah dipublikasikan Tempo.
2. Tidak ada rujukan sumber
Pernyataan Erdogan itu tidak diketahui asal sumbernya. Bahkan saat Tempo menelusurinya di mesin pencari, juga tidak menemukan media lain menuliskan hal tersebut.
Keraguan atas artikel ini tertera dalam alinea satu yang menulis bahwa Erdogan menyatakan itu dalam wawancara tak resmi. Kemudian pada alinea kedua tertulis: meski tidak menyebutkan nama sosok, diyakini pujian tersebut ditujukan buat Prabowo Subianto. Jadi, informasi ini diragukan kebenarannya.
3. Isi artikel keseluruhan “gak nyambung”
Isi alinea satu dan alinea dua yang menyebutkan pujian Erdogan kepada Prabowo ternyata berbeda dengan paragraf berikutnya. Pada paragraf keempat, malah menyebutkan soal Majelis Ulama Indonesia yang pernah memuji Erdogan:
“Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Yunahar Ilyas, pernah memuji keberanian presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam menghadapi arogansi negara-negara Barat yang seringkali menindas negara kecil, termasuk negara Islam.”
“Ia juga melihat Erdogan seperti presiden pertama Indonesia Soekarno yang penuh wibawa dan tidak gentar menghadapi dunia. Pandangan ini ia sampaikan kepada Anadolu Agency ketika dihubungi via telepon, beberapa waktu lalu.”
Anadolu memang pernah menulis pujian MUI untuk Erdogan pada berita berjudul “MUI puji keberanian Erdogan” yang dipublikasikan pada 19 Juli 2017. Pujian MUI itu setelah Erdogan berpidato di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun dalam berita Anadolu itu, tidak ada keterangan bahwa Erdogan memuji pidato Prabowo Subianto.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar soal pujian Erdogan terhadap Prabowo ternyata salah. Presiden Turki ini belum mengeluarkan pernyataan yang memuji Prabowo.
Sementara Website asiasatu.online bukan tergolong media berita yang kredibel, karena tidak mencantumkan siapa penanggung jawab dan alamat perusahaan. Pernyataan Erdogan itu tidak diketahui asal sumbernya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.