Megawati Ungkap Keakraban dengan Menteri Kabinet Gotong-Royong

Dia bercerita saat menutup rapat terakhir Kabinet Gotong Royong, para istri menteri ingin menemuinya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jan 2019, 22:39 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat melepas bantuan tahap dua untuk korban gempa dan tsunami Palu di Jakarta, Senin (8/10). PDIP memberi bantuan bahan pangan sebanyak 61 ton. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri membeber pengalamannya dengan jajaran menteri Kabinet Gotong Royong yang dimpimpinnya.

Dia bercerita saat menutup rapat terakhir Kabinet Gotong Royong, para istri menteri ingin menemuinya. Mega memberikan waktu bertemu. Lantas, para istri menteri itu menyatakan tidak ingin berpisah, meskipun Mega tak lagi menjabat presiden.

"Mereka menyuarakan suara hati bahwa jangan berpisah. Saya tanya memang mau ke mana? Ternyata maksudnya pisah berkumpul," kata Megawati saat peluncuran bukunya The Brave Lady di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Dia dan para istri menteri itu kemudian membuat sebuah perkumpulan arisan yang dinamakan Paguyuban Nusantara. Dan sudah sekitar 15 tahun berlalu, mereka tetap rutin bertemu dua bulan sekali.

Megawati mengaku kadang-kadang keluar juga gaya bossy-nya. Ketika arisan, para suami yang tak lain adalah menteri Kabinet Gotong Royong mengerumuninya.

"Saya bilang, rapat kabinet dimulai," cerita Megawati bercanda yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.

Dalam kesempatan launching itu, Megawati juga bercerita tentang menteri lainnya. Salah satunya mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra.

"Saya panggil Yusril ini dek. Saya bilang kamu ketua umum PBB, dek jangan bawa urusan partai ke saya. Saya urusan tata negara sama kamu," katanya.


Cerita Yusril dan Boediono

Tidak hanya Yusril. Mantan Menkeu Boediono juga dijadikan sasaran Megawati. Dia bilang, banyak menteri-menteri mengadu kepadanya soal Boediono kala itu.

"Bu, Pak Boed susah banget. Ya memang saya bilang menteri harus pelit. Dalam rapat kabinet saya katakan tidak boleh ada menteri saya bilang republik tidak ada uang. Kan Pak Boed tertolong oleh saya," kata Megawati tersenyum sembari melirik Boed yang duduk di samping Poernomo Yusgiantoro.

Selain Yusril dan Boediono, Megawati juga mengenang permintaannya kepada Menteri Pendidikan Malik Fadjar kala itu.

"Saya bilang kalau bisa IP (indeks prestasi) naikkan menjadi lima," ungkap Megawati.

Dalam acara itu turut hadir tiga mantan wakil presiden, Try Sutrisno, Hamzah Haz dan Boediono, hadir dalam launching buku bersampul warna putih ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya