Industri Farmasi India Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Indonesia

India dan Indonesia kini tengah gencar aktif menjajaki kerja sama di industri farmasi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jan 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi obat dan perusahaan farmasi. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Belasan perusahan farmasi asal India bertemu dengan perusahaan farmasi asal Indonesia di Jakarta pada Rabu (24/1/2019). Baik India dan Indonesia bakal melihat peluang untuk bekerja sama di bidang farmasi.

Industri farmasi India merupakan salah satu yang maju di dunia. Di India ada sekitar 3.000 perusahaan farmasi yang memproduksi banyak produk mulai dari herbal, vaksin, obat generik, obat injeksi, hingga vitamin.

"India juga memproduksi produk berteknologi tinggi seperti insuli, ARV dan antikanker," kata Joint Director Pharmexcill, Murali Krisna, dalam Pharmaceuticals & Health Industri Forum India-Indonesia di Kawasan Kuningan, Jakarta.

Produk-produk farmasi buatan India diekspor ke lebih 150 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada dan negera-negara Eropa.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Engko Sosialine menyambut baik peran kehadiran industri farmasi India. Apalagi, India dikenal memiliki teknologi produksi bahan baku yang baik.

"India dan Tiongkok kita tahu sukses dalam industri bahan baku. Kalau industri farmasi Indonesia kerja sama dengan India, kita harap ada transfer teknologi antara lain dalam produksi bahan baku," kata Engko di kesempatan yang sama.

"Dengan adanya proses transfer teknologi, kita harapkan nanti bisa mandi, memproduksi (produk farmasi) dari hulu yakni produksi bahan baku ke hilir," kata Engko.


Bahan baku farmasi Indonesia impor

Pabrik obat

Hingga kini sekitar 95 persen bahan baku farmasi di Indonesia masih impor. Sekitar 35 persen bahan baku farmasi berasal dari India seperti disampaikan Direktur Eksekutif Pengurus Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Darojatun Sanusi di kesempatan yang sama.

"Selain India, kita juga impor dari Tiongkok dan negara-negara lain," kata Jatun.

Sepakat dengan Engke, Jatun berharap perusahaan farmasi India yang datang ke Indonesia bisa berinvestasi di sini. Bukan hanya untuk produksi juga transfer teknologi.

"Bila mereka investasi di sini, ada teknologi yang merka bawa dari luar ke sini," katanya.

 

Saksikan juga video menarik berikut

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya