Mendorong Pelajar di Riau Melupakan Motor dan Naik Bus Sekolah

Kurangnya transportasi umum membuat pelajar terpaksa menggunakan sepeda motor ke sekolah walaupun belum cukup umur dan tidak memiliki SIM.

oleh M Syukur diperbarui 26 Jan 2019, 07:03 WIB
Ragam cara dilakukan pemerintah setempat dan kepolisian agar pelajar tak memakai kendaraan ke sekolah, salah satunya menyediakan bus sekolah gratis. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Kampar - Pelajar di Provinsi Riau menempati posisi tiga yang melanggar peraturan lalu lintas dan tak jarang berujung maut. Ragam cara pemerintah setempat dan kepolisian agar pelajar tak memakai kendaraan ke sekolah. Salah satunya menyediakan bus sekolah gratis.

Program bus ini perdana dilakukan di Kabupaten Kampar, Riau, Rabu, 23 Januari 2019. Ada empat bus disediakan dari pagi hingga petang melalui sejumlah jalur dan sekolah di Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Salo, Kuok dan Kampa.

Pelaksana tugas Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, menjelaskan, bus merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan, satu milik Polres Kampar, dan dua dari Dinas Perhubungan Kampar.

"Pelajar dan guru di Kabupaten Kampar menyambut baik program ini dalam rangka mencegah pelajar belum cukup umur dan tidak memiliki SIM menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah," kata Catur di Taman Kota Bangkinang.

Dia menyatakan, program ini sejalan dengan Direktorat Polisi Lalu Lintas Polda Riau dalam menekan kecelakaan di kalangan pelajar. Apalagi tahun 2018, Kampar tercacat sebagai kabupaten nomor dua terjadi kecelakaan.

Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri Sag, berharap pihak swasta serta perusahaan di daerahnya berpartisipasi mendukung kebutuhan transportasi bagi pelajar. "Program Pemkab dan Polres ini patut diapresiasi," jelas Fikri.

Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Birawa Braja Paksa menyatakan, program ini baru pertama kali di Riau. Dia berharap program ini mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kalangan pelajar. Kurangnya transportasi umum membuat pelajar terpaksa menggunakan sepeda motor ke sekolah walaupun belum cukup umur dan tidak memiliki SIM.

"Mereka secara mental belum siap berkendara di jalan raya. Untuk itu mari kita tanamkan tertib berlalulintas ini kepada generasi muda," tambah Birawa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya