Liputan6.com, Ankara - Tiga negara yang baru-baru ini terlihat kompak dalam isu keamanan internasional, tak ingin tinggal diam dalam konflik Venezuela. Adalah Turki, Rusia, dan China, yang menyatakan dukungan terhadap pemimpin Venezuela, pada Kamis 24 Januari 2019.
Tindakan tersebut diambil sebagai respons atas sikap AS yang menyatakan dukungan terhadap pihak oposisi.
Pernyataan dukungan diberikan pasca pemimpin oposisi, Juan Guaido, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (24/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pernyataan dukungan datang paling awal dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melalui telepon.
"Kami bersama Anda," ujar Erdogan kepada Maduro, menurut juru bicaranya, Ibrahim Kalin. "Saudaraku Maduro. Tetap kuat, kami berada di sisimu," lanjut Erdogan.
Erdogan mengatakan bahwa hasil dari pemilihan umum harus dihormati.
"Sebagai negara yang percaya pada demokrasi ... di manapun di dunia ini ada upaya kudeta, kami menentang mereka semua tanpa perbedaan. Setiap orang harus menghormati hasil dari kotak suara."
Turki juga mengatakan akan membantu Venezuela yang tengah mengalami kesulitan ekonomi.
Saksikan video pilihan berikut:
Rusia - China Tak Ingin Kalah
Senada dengan Turki, Rusia juga mengingatkan AS untuk tidak melakukan intervensi militer di Venezuela. Dukungan AS untuk Guaido, ia sebut sebagai "jalan menuju pelanggaran hukum dan pertumpahan darah".
"Kami menganggap upaya perebutan kekuasaan di Venezuela sebagai ... pelanggaran terhadap dasar-dasar hukum internasional," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova juga mengkritik negara yang mendukung pergerakan Guaido. Ia mengatakan bahwa sudah seharusnya hukum internasional, serta prinsip kedaulatan negara dan non-intervensi, dihormati oleh komunitas internasional.
Tak ingin ketinggalan oleh dua rekannya, China juga menyatakan dukungan.
Dalam sebuah kesempatan, juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying menyampaikan bahwa negaranya berpegang teguh pada prinsip non-intervensi.
China sampaikan dukungan untuk Maduro, tak lupa mengajak komunitas internasional untuk mempertahankan situasi yang kondusif.
"(Beijing mendukung) usaha yang dilakukan pemerintah Venezuela untuk kedaulatan nasional, kemerdekaan, dan stabilitas," ucapnya.
Menanggapi meningkatnya tensi kasus Venezuela ini, pimpinan PBB Antonio Guterres mengimbau semua pihak untuk melakukan dialog.
"Apa yang kami harap adalah bahwa dialog dapat dimungkinkan, dan kami menghindari eskalasi yang akan mengarah kepada jenis konflik yang akan menjadi bencana bagi rakyat Venezuela dan kawasan," katanya di World Economic Forum di Davos.
Advertisement