Vigit Waluyo: Saya Diminta Memenangkan Pertandingan 3 Klub Liga 2

Dia mengaku hanya terlibat pada pertandingan-pertandingan di Liga 2 saja, terutama dengan ketiga klub itu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Jan 2019, 07:47 WIB
Pengelola PS Mojokerto Putra (PSMP), Vigit Waluyo, memberikan keterangan pers setelah diperiksa Satgas Antimafia Bola di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (24/1/2019). (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Liputan6.com, Surabaya - Tersangka kasus dugaan pengaturan skor Vigit Waluyo mengaku mengamankan sekaligus mengatur pertandingan tiga klub di Liga 2 untuk selalu dimenangkan di dalam setiap pertandingan kandang.

"Klub yang dengan saya hanya PSMP Mojokerto Putra, kemudian PSS Sleman (PSS) serta Kalteng Putra," kata Vigit usai menjalani pemeriksaan Satgas Anti-Mafia Bola di Mapolda Jatim, Kamis (24/1/2019).

Dia mengatakan, PSS Sleman dan Kalteng Putra akan lolos ke Liga 1 jika selalu memenangi perrtandingan. Sedangkan PSMP Mojokerto berada di peringkat tiga Liga 2.

"Saya diminta membantu mereka agar bisa memenangkan pertandingan home saja," kata Vigit.

Dia menegaskan tidak pernah terlibat pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 1. Dia hanya terlibat pada pertandingan-pertandingan di Liga 2 saja, terutama dengan ketiga klub itu.

"Pengaturan skor hanya dilakukan saat pertandingan kandang saja. Kami tidak pernah di away," ucap Vigit.

Vigit menceritakan bahwa saat membantu PSS Sleman di Liga 2, terutama ketika melaju ke empat dan delapan besar, dirinya melibatkan beberapa pihak termasuk Komite Wasit.

"Kami meminta mereka untuk melindungi klub ini agar prestasinya tetap bagus," ujar Vigit.

Dia tidak hanya menitipkan PSS Sleman kepada Komite Wasit, tetapi juga menitipkan ke oknum PSSI agar tidak dikerjai.

"Karena, itu sudah ada dalam permainan oknum tersebut," ucap Vigit.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berikan Uang

Sebelumnya, Vigit Waluyo juga mengaku memberikan uang sebesar Rp 25 juta ke anggota Komite Wasit.

"Uang itu untuk jaminan agar PS Mojokerto Putra tidak dikerjai wasit," tutur Vigit di Mapolda Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).

Sebelum bertemu Nasrul Koto, Vigit menceritakan bahwa dirinya sempat menemui anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Vigit kemudian disarankan Mba Putih menemui Nasrul Koto.

"Setelah itu saya bertemu Nasrul Koto dan menanyakan tentang kenapa tim kami PS Mojokerto Putra seperti ini, dikerjai," ucap Vigit.

Vigit lalu memberikan uang Rp 25 juta ke Nasrul Koto. Tujuannya agar PS Mojokerto Putra, klub binaan Vigit mendapat hasil positif saat bertanding di Liga 2.

"Setelah itu pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan," ucap Vigit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya