Disarankan Cuti Politik, Ini yang Akan Terjadi Jika Ahok Dukung Jokowi Saat Ini

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cuti sementara dari dunia politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2019, 08:47 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (20/12). Sidang kedua Ahok mengagendakan jawaban Jaksa Penuntut Umum terhadap eksepsi yang disampaikan pada sidang pertama. (Liputan6.com/Pool/Agung Rajasa)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menyarankan agar eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cuti sementara dari dunia politik.

Ahok baru saja bebas setelah menjalani hukuman selama 1 tahun 8 bulan 15 hari atas kasus penodaan agama.

"Jangan dulu berafiliasi politik sama Jokowi maupun Prabowo. Kendati dipinang, lupakan dulu. Lantaran saat ini lagi sensitif dan suhu politiknya agak panas," kata Jerry di Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Menurut dia, sebaiknya tidak terburu-buru terjun ke politik. "Ini bisa punya impact (dampak) yang kurang baik. Cuti politik untuk sementara dulu dengan berbagai considering (pertimbangan)," ujar Jerry.

Jerry menilai Ahok tidak akan bisa bernafas lega jika dia bergabung dengan salah satu paslon sebab kasus RS Sumber Waras dan pembelian lahan Cengkareng akan digoreng.

"Kasus RS Sumber Waras saya duga masih akan digoreng ke ranah pilpres jika dia masuk di timses Jokowi. Bagi saya Ahok jangan dulu berpolitik for a while time (sementara waktu) karena membahayakan dirinya," ucap Jerry.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berharap Bergabung dengan Jokowi-Ma'ruf

Politikus PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berharap Ahok bisa bergabung dengan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin. Artinya, mantan Gubernur DKI itu langsung terjun berpolitik.

"Yah semoga Pak Ahok bisa bergabung," kata Ganjar.

Menurut dia, bergabungnya Ahok, pasti membawa pengaruh untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Khususnya untuk menaikkan elektabilitas.

"Kalau bergabung pasti akan punya pengaruh. Karena followersnya banyak," ujar Ganjar.

Reporter : Dedi Rahmadi

Sumber: Merdeka

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya