Keren, Sampah Plastik di Banyuwangi Bisa Ditukar Emas

Lewat Bank Sampah, masyarakat Banyuwangi bisa menukarkan sampah plastiknya dengan emas.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Jan 2019, 14:00 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Sampah plastik di Banyuwangi kini bisa ditukarkan dengan emas. Hal tersebut diungkapkan Harianto Widodo, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk saat peresmian Bank Sampah The Gade Clean and Gold, di kawasan Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Banyuwangi.

"Untuk proses sampah menjadi emas, dimulai dari pemilihan sampah yang diambil dari sampah rumah tangga. Lalu masuk proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap akhir hasil penimbangan ke dalam tabungan emas," ungkap Harianto, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (25/1/2019).

Setiap sampah plastik yang disetorkan warga di program Clean and Gold akan dikonversi dengan emas. Jumlah saldo yang tertera di dalam buku tabungan pun akan tertulis dalam jumlah gram emas.

Misalnya seorang ibu menyetor sampah yang sudah dipilah dengan nilai Rp 6500, berarti di saldo akan tertulis 0,01 gram dengan asumsi harga emas per gramnya Rp650 ribu. Demikian seterusnya seiring bertambahnya volume sampah yang dikumpulkan.

Nantinya pemilik tabungan bisa menjual emas yang ada di tabungannya apabila sudah mencapai satu gram. Atau bisa dicetak dalam bentuk emas batangan apabila sudah mencapai lima gram.

"Kalau sudah mencapai satu gram bisa dijual atau digadaikan pada kami, tapi harus disisakan di saldo sebesar 0,1 gram. Sedangkan untuk bisa dirupakan dalam bentuk emas kalau mencapai lima gram," terangnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Iskandar Azis menyampaikan bahwa program ini akan memberi dampak yang sangat positif bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi lingkungan.

"Semoga adanya Bank Sampah ini, masyarakat Banyuwangi semakin sadar akan artinya kebersihan. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Iskandar.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya