Liputan6.com, Jakarta - Huawei berambisi menguasai pasar smartphone dunia, seiring pertumbuhan bisnisnya di berbagai negara. Perusahaan pun optimistis bisa menduduki posisi nomor satu di pasar smartphone dunia, meski tidak bisa bersaing di Amerika Serikat (AS).
Huawei saat ini merupakan vendor smartphone terbesar kedua di dunia. Ambisi perusahaan menguasai pasar smartphone sebenarnya tidak berjalan begitu mudah, mengingat AS dan para sekutunya membatasi akses Huawei.
Baca Juga
Advertisement
AS menuding produk-produk Huawei digunakan oleh negara asalnya, Tiongkok, untuk melakukan spionase. Huawei membantah tuduhan tersebut berulang kali.
Saat ini, Huawei tidak bisa menjual smartphone besutannya di Negeri Paman Sam. Rencana perusahaan menggandeng operator setempat pun tak berhasil, dan diduga karena ada tekanan dari pemerintah AS.
"Meski tanpa pasar AS, kami akan tetap menjadi nomor satu di dunia. Saya yakin itu bisa terjadi lebih cepat pada tahun ini, atau paling lambat pada tahun depan," ungkap pimpinan divisi konsumen Huawei, Richard Yu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/1/2019).
Teknologi 5G Bakal Dongkrak Industri Smartphone
Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), pengapalan smartphone dunia kemungkinan turun tiga persen pada tahun lalu. Kehadiran teknologi jaringan seluler 5G kemungkinan akan memberikan dorongan bagi industri smartphone.
Huawei pun telah melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut era 5G, termasuk varian smartphone baru.
Dikutip dari Digital Trends, Huawei akan mengumumkan setidaknya satu smartphone 5G di Mobile World Congress (MWC) pada bulan depan, yang disokong chipset modem 5G baru dan Kirin 980.
Yu dalam acara pre-briefing di Beijing mengatakan, perangkat 5G pertama Huawei di MWC akan memiliki layar yang bisa dilipat. "Kita akan bertemu di Barcelona. Begitu pula dengan smartphone 5G," demikian keterangan yang ditampilan Huawei dalam acara tersebut.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement